PROFIL KABUPATEN KAYONG UTARA
BAB I
A. GEOGRAFIS
1.Letak Wilayah
Kabupaten Kayong Utara adalah sebuah kabupaten di provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Ibukotanya adalah Sukadana. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2007, pada tanggal 2 Januari 2007 Kabupaten Kayong Utara adalah 1 dari 16 usulan pemekaran kabupaten/kota yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat pada tanggal 8 Desember 2006.
Secara geografis, Kabupaten Kayong Utara berada di sisi Selatan Provinsi Kalimantan Barat atau berada pada posisi 00 43‟ 5,15” Lintang Selatan sampai dengan 10 46‟ 35,21” Lintang Selatan dan 1080 40‟ 58,88” Bujur Timur sampai dengan 1100 24‟ 30,05” Bujur Timur.
Sedangkan secara administratif, batas wilayah Kabupaten Kayong Utara adalah sebagai berikut :
Utara : berbatasan dengan Kabupaten Pontianak
Selatan : berbatasan dengan Laut Jawa
Barat : berbatasan dengan Laut Jawa
Timur : berbatasan dengan Kabupaten Ketapang
Sebagai kabupaten dari hasil pemekaran Kabupaten Ketapang, maka karakteristik asal dari wilayah ini tidak berbeda ketika masih menjadi bagian dari kabupaten induk, namun tanggung-jawab untuk menyejahterakan masyarakatnya menjadi lebih besar. Untuk itu, diperlukan usaha-usaha yang dapat memberikan percepatan pembangunan di segala bidang dengan mempertimbangkan potensi yang dimiliki.
Karakteristik daerah yang sebagian wilayahnya terdiri atas laut dan sungai-sungai yang mengalir di berbagai kecamatan yang ada merupakan suatu potensi yang dapat dikembangkan. Hal ini terlihat dari data BPS tahun 2005 Kabupaten Ketapang (angka yang diperlihatkan Penyusunan Profil Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kalimantan Barat LAPORAN AKHIR Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Pontianak TA.2009.
2. Luas Wilayah
Kabupaten Kayong Utara hasil pemekaran dari Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat dibentuk berdasarkan UU No. 6 Tahun 2007 dengan tujuan antara lain untuk meningkatkan pelayanan kepada masyaraka, pemanfaatan potensi Sumber Daya Alam (SDA) dengan baik dan mengatasi permasalahan pembangunan. Pemekaran ini mengakibatkan berkurangnya luas wilayah Kabupaten induk sebesar 4.221 km2 atau 11,7% dan tentang Pemerintahan sebanyak 5 Kecamatan, termasuk berkurangnya wilayah dan potensi kecamatan sebesar 50%, sehingga di Kabupaten Kayong Utara terdapat 4 Kecamatan pesisir dan 1 Kecamatan pulau-pulau kecil.
3. Kondisi Alam
Obyek wisata yang di miliki Kabupaten Kayong Utara di antaranya :
1. Keindahan bawah Laut Kayong Utara
2. Taman Nasional Gunung Palung
3. Keindahan Laut Karimata dan segala potensinya
Kabupaten Kayong Utara yang sebagian wilayahnya terdiri dari perairan baik berupa laut maupun sungai-sungai yang mengalir di beberapa kecamatan. Keberadaan perairan ini merupakan suatu potensi yang baik untuk mengembangkan sektor perikanan baik perikanan laut, perairan umum maupun perikanan air tawar.
Pantai Pulau Datok adalah salah satu taman wisata alam yang ramai dikunjungi. Pada saat saat liburan atau hari-hari biasa, kawasan ini tergolong ramai bahkan dapat disebut sebagai tempat wisata yang nomor satu banyak pengunjungnya. Tiap tahun wisata pantai ini menyedot ribuan pengunjung yang datang dari berbagai kecamatan di Wilayah kabupaten Ketapang.
Pantai yang teletak di kawasan Taman Nasional Gunung Palung (TNGP) ini memiliki panorama alam yang indah. Perpaduan antara pantai dan bukit, serta teluk merupakan tempat yang ideal untuk parawisata. Pada saat musim liburan & lebaran pengunjung akan semakin banyak datang kepantai pulau datok. Akan tetapi potensi ini masih belum tersentuh oleh pemerintah kota. Jika pemerintah kota dapat menunjuk pengelola yang berkompeten maka bukan tidak mungkin akan memberikan pemasukan daerah melalului sektor pariwisata.
Letaknya yang tidak jauh dari pusat kota sukadana juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Dengan menggunakan sepeda motor pengunjung sudah dapat mendatangi daerah wisata ini. Dari kabupaten Ketapang saja jaraknya tidak terlalu jauh, hanya 86 km dari Kota Ketapang. Jalan menuju pantai ini relative baik. Dengan telah diaspalnya jalan menuju Pulau Datok ini. Letak obyek wisata ini juga bisa di tempuh melalui jalan air.
Bila dari kota Pontianak dapat menuju kawasan ini menggunakan speed boat dari “pelabuhan SENG HI” ke SUKADANA , baru kemudian menggantinya dengan perjalan darat sekitar 3 Km.
Biasanya Tiap panen besar atau disebut buah RAYA penduduk banyak menghasilkan dodol durian yang di daerah setempat disebut lempok, lempok-lempok produksi KKU ini sudah sering di pamerkan dipameran-pameran jajanan daerah, bahkan sudah menembus pasar dunia. Durian asli dari daerah ini juga sering dijual keluar kabupaten dan biasanya tujuan utamanya ke daerah kabupaten Ketapang.
4.Musim
Di Kayong Utara dan umumnya di Indonesia, hanya dikenal dua musim, yaitu musim kemarau dan penghujan. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Juni sampai dengan bulan September. Sedangkan musim penghujan biasa terjadi pada bulan Desember sampadengan bulam Maret. Keadaan ini berganti setiap setengah tahun setelah melewati masa peralihan pada bulan April – Mei dan Oktober – November.
Di Kayong Utara dan umumnya di Indonesia, hanya dikenal dua musim, yaitu musim kemarau dan penghujan. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Juni sampai dengan bulan September. Sedangkan musim penghujan biasa terjadi pada bulan Desember sampadengan bulam Maret. Keadaan ini berganti setiap setengah tahun setelah melewati masa peralihan pada bulan April – Mei dan Oktober – November.
Dengan tingkat curah hujan yang cukup tinggi di Kayong Utara, biasanya akan selalu disertai tingkat kecepatan angin yang tinggi pula. Dimana kondisi cuaca pada musim penghujan
iklim yang disertai kecepatan angin yang tinggi dapat membahayakan kegiatan pelayaran bagi para nelayan.
BAB II
B. SOSIAL
1. Penduduk
Masalah penduduk merupakan masalah yang kompleks yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Masalah yang ada antara lain adalah adanya laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, persebaran penduduk yang tidak merata dan kualitas penduduk yang masih rendah.
Berbagai kebijakan telah dilaksanankan guna mengatasi masalah penduduk ini diantaranya adalah adanya program KB untuk mengurangi laju pertumbuhan penduduk, transmigrasi untuk pemerataan penduduk dan program wajib belajar untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada.
Pada tahun 2007 penduduk yang ada di Kabupaten Kayong Utara berjumlah 90.239 jiwa. Jika dibandingkan dengan luas wilayah Kayong Utara yaitu 4.221 Km2, maka kepadatan penduduk yang hanya 21 jiwa/Km2 terhitung masih sedikit. Dari penyebaran penduduk di Kayong Utara dibanding dengan empat kecamatan lainnya, terlihat bahwa kecamatan Seponti adalah kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk terpadat yaitu sebesar 73 jiwa per Km2, kemudian diikuti Kecamatan Teluk Batang sebanyak 29 jiwa/Km2 dan Sukadana sebanyak 21 jiwa/Km2. Sedangkan kecamatan dengan kepadatan penduduk yang paling jarang adalah Kecamatan Pulau Maya Karimata 16 jiwa/Km2.
Pada tahun 2007 seks rasio atau perbandingan jenis kelamin antara penduduk lakilaki dan perempuan di Kabupaten Kayong Utara tercatat sebesar 106 yang artinya jika ada 106 penduduk laki-laki maka terdapat 100 penduduk perempuan.
Dilihat dari kelompok umurnya, penduduk Kayong Utara masih masuk dalam kelompok penduduk muda dimana kebanyakan penduduk yang ada masih berusia muda. Adapun kelompok umur dibawah 15 tahun mencapai 32,12 persen dari total penduduk yang ada, sedangkan penduduk yang berusia 75 tahun ke atas hanya 0,79 persen.
2. Lansia dan Anak Terlantar
Dalam kependudukan dikenal istilah anak terlantar dan lansia yang merupakan istilah yang diperuntukkan bagi orang-orang yang masuk dalam umur tua atau lanjut usia. Lansia dan anak terlantar ini dapat menjadi suatu masalah yang rumit dalam sebuah masyarakat.
Perlu penanganan yang arif dalam masalah lansia ini khususnya dalam kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah setempat dan begitu pula halnya dengan masalah anak terlantar.
Di Kayong Utara jumlah lansia pada tahun 2007 tercatat sebanyak 434 orang dan anak terlantar 3.686 orang. Tingginya lansia Kabupaten Kayong Utara menunjukkan tingkat kesehatan yang semakin baik. Akan tetapi ini menjadi masalah jika masyarakat yang ada belum berpikir bahwa lansia yang ada perlu ditampung dan masih bisa dikaryakan. Untuk itu perlu penanganan bagi pemerintah dalam hal penyediaan sarana guna menampung para lansia yang ada juga program untuk mengkaryakan para lansia yang masih berkemauan untuk bekerja.
Sebagaimana amanat UUD 1945 yang menyatakan bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara mewajibkan pemerintah untuk segera menangani para anak terlantar tersebut untuk diberi penampungan yang layak, dipelihara dan diperlakukan seperti anak pada usia mereka.
Sedangkan jumlah penyandang cacat di Kabupaten Kayong Utara pada tahun 2007 tercatat sebanyak 825 orang penyandang cacat tubuh, 358 orang penyandang tuna rungu, 385 orang penyandang tuna grahita, dan 444 orang penyandang tuna netra.
3. Agama
Tercatat dari Kantor Departemen Agama Kabupaten Ketapang pada tahun 2007 jumlah pemuka agama yang ada di Kabupaten Kayong Utara pada tahun 2007 terdapat 10 da'i, 2 pastor, dan 1 katekis. Adapun banyaknya sarana dan prasarana ibadah yang ada pada tahun 2007 tercatat 79 buah Masjid, 65 buah Surau, 4 buah Gereja Katolik, 2 buah Kapel dan 1 buah Gereja Protestan
4. Kesehatan
Pada tahun 2007, di Kabupaten Kayong Utara terdapat sebanya 100 tenaga kesehatan dimana tenaga kesehatan yang paling banyak jumlahnya adalah perawat (41 orang) dan bidan (22 orang). Adapun jumlah sarana kesehatan yang dikelola pemerintah, adalah masih berupa Puskesmas dan Klinik KB, dimana masing-masing sebanyak 6 buah dan tidak ada satupun sarana kesehatan yang dikelola swasta.
Data jumlah Posyandu, kader aktif dan dukun bayi dimana terdapat 79 posyandu, 456 kader aktif dan 108 dukun bayi terlatih.
5. Pendidikan
Pendidikan dapat dijadikan sebagai salah satu indikator yang menunjukkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di suatu bangsa. Apabila pendidikan semakin meningkat maka kualitas SDM yang ada juga semakin bagus.
Perkembangan yang terjadi di dunia pendidikan khususnya di Kabupaten Kayong Utara cukup menggembirakan. Hal ini tidak lepas dari peran serta semua pihak baik institusi pemerintah maupun swasta. Peran serta tersebut dapat dilihat dalam hal penyediaan sarana fisik maupun non fisik yang ada.
Terlihat bahwa pada tahun 2007 jumlah sekolah baik negeri maupun swasta menurut jenis pendidikan di Kabupaten Kayong Utara tercatat sebanyak 82 buah SD, 3 buah MI, 16 buah SMP, 5 buah MTs, 3 buah SMU, 2 buah MA dan 2 buah SMK. Sedangkan persentase banyaknya murid yang ditampung di sekolah SMP swasta pada tahun 2007 terhadap jumlah murid keseluruhan SMP adalah sebesar 11,46%.
6. Perikanan
Kabupaten Kayong Utara yang sebagian wilayahnya terdiri dari dari perairan baik berupa laut maupun sungai-sungai yang mengalir di beberapa kecamatan
Keberadaan perairan ini yang merupakan suatu potensi yang baik untuk mengembangkan sektor perikanan baik perikanan laut, perikanan umum maupun budidaya kolam. Namun pada kenyataannya potensi tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal.
Adanya keterbatasan peralatan yang ada menyebabkan belum maksimalnya sektor perikanan ini menjadi penopang perekonomian di Kabupaten Kayong Utara. Peralatan yang digunakan (unit dan alat penangkapan ikan) masih bersifat tradisional. Potensi yang dimiliki di bidang perikanan ini masih banyak yang belum digali seperti jenis budidaya ikan darat yang masih kurang diminati oleh masyarakat. Untuk itu perlunya penanganan yang serius dan modal yang memadai guna memaksimalkan potensi perikanan yang ada.
Adanya keterbatasan peralatan yang ada menyebabkan belum maksimalnya sektor perikanan ini menjadi penopang perekonomian di Kabupaten Kayong Utara. Peralatan yang digunakan (unit dan alat penangkapan ikan) masih bersifat tradisional. Potensi yang dimiliki di bidang perikanan ini masih banyak yang belum digali seperti jenis budidaya ikan darat yang masih kurang diminati oleh masyarakat. Untuk itu perlunya penanganan yang serius dan modal yang memadai guna memaksimalkan potensi perikanan yang ada.
7. Peternakan
Populasi ternak besar pada tahun 2007 di Kabupaten Kayong Utara untuk jenis sapi adalah 4.746 ekor, kambing sebanyak 4.418 ekor, dan babi 2.087 ekor, kerbau 30 ekor.
Sedangkan pada populasi golongan ternak unggas ayam pedaging mencapai 15.023 ekor, ayam buras 100.063 ekor, dan itik 17.079 ekor, sedangkan ayam petelur belum diusahakan di Kabupaten Kayong Utara.
8. Pertanian
Pada tahun 2007 di Kalimantan Barat khususnya Kabupaten Kayong utara, pertanian masih menjadi sektor utama penopang perekonomian.
Terbukti sektor ini menjadi penyedia lapangan kerja terbesar dan penyumbang pendapatan terbanyak. Untuk itu perlu ditingkatkan lagi pengelolaan di sektor pertanian ini guna semakin memantapkan sektor ini di dalam perekonomian.
Pada tahun 2007 jumlah produksi tanaman padi sebesar 143.582 ton dengan rincian padi sawah sebanyak 112.647 ton dan padi lading 30.935 ton.
Hasil produksi jagung pada tahun 2007 sebesar 631 ton, ubi kayu sebesar 16.464 ton, ubi jalar sebesar 765 ton, kacang tanah sebesar 96 ton, kacang kedelai 4 ton dan kacang hijau sebesar 3 ton
9.Perkebunan
Jenis tanaman kelapa sawit merupakan jenis tanaman perkebunan yang cukup potensial jika dikembangkan. Produksi kelapa sawit yang ada selama ini dirasa belum maksimal mengingat cukup luasnya wilayah Kabupaten Kayong utara. Selain itu tanah yang ada cocok jika dijadikan lahan untuk perkebunan kelapa sawit. Untuk itu adanya investor baik dari dalam maupun dari luar negeri yang bisa mengembangkan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kayong Utara masih sangat diperlukan.
10. Perdangan
Kabupaten Kayong Utara sebagai daerah pesisir merupakan daerah yang strategis bagi pengembangan sektor perdagangan.Terdapat 4.667 perusahaan/usaha yang tercatat dalam Sensus Ekonomi 2006.
Jika dilihat per kecamatan, 1.555 perusahaan atau 33,32% berada di Kecamatan Teluk Batang, 1.213 perusahaan atau 25,99% berada di Kecamatan Pulau Maya Karimata, sedangkan 986 perusahaan atau 21,13% berada di Kecamatan Sukadana, sisanya berada di Kecamatan Simpang Hilir (913 perusahaan).
Adanya transportasi dan komunikasi yang lancar sangat dibutuhkan guna memperlancar pembangunan yang dilaksanakan. Suatu daerah akan cepat berkembang jika transportasi dan komunikasinya berjalan dengan baik.
11. Sarana Transportasi
Jalan merupakan prasarana pengangkutan darat yang penting untuk memperlancar kegiatan perekonomian. Dengan semakin meningkatnya usaha pembangunan maka dituntut adanya peningkatan pembangunan jalan untuk memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalu lintas dari satu daerah ke daerah yang lain.
Apabila dilihat dari kondisi jalannya, sebagian besar jalan yang ada di Kabupaten Kayong Utara berada dalam kondisi sedang yaitu sebesar 38,53%. Jalan yang berada dalam kondisi rusak ringan dan berat masing-masing sebesar 30,09% dan 18,38 persen. Sedangkan hanya 13% jalan kabupaten yang berada dalam kondisi baik.
BAB III
Kesimpulan
Dari data profil Kabupaten Kayong Utara menunjukkan bahwa di wilayah kabupaten tersebut memiliki potensi baik di SDA maupun SDM nya yang menjajikan. Tentunya dalam hal ini berwenang dan memiliki peran penting adalah Pemerintah setempat dan masyarakat yang ada di wilaayah Kabupaten Kayong Utara tentunya. Agar hasil pembangunan dan kerja keras dari semua pihak sesuai yang di harapkan.
2. BPS PONTIANAK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar