Anugerah Terindah

RSS

Minggu, 19 Juni 2011

Fakta Thibbun Nabawi: Habbatus Sauda, Madu, dan Minyak Zaitun

Pengobatan Nabi : Thibun nabawi

Penyusun: Ummu Hajar
Saudaraku, tahukah kalian bahwa penyakit itu ada dua macam, penyakit hati dan penyakit jasmani? Kedua penyakit itu disebutkan dalam Al-Qur’an. Klasifikasi jenis penyakit ini mengandung hikmah ilahi dan kemukjizatan yang hanya bisa dicapai oleh kalangan medis di pertengahan abad ke-18. Sesungguhnya iman kepada Allah dan para Rasul, yaitu aqidah yang tertanam dalam hati, merupakan solusi pengobatan yang terpenting bagi hati, yakni bagi penyakit jiwa. Sedangkan untuk penyakit jasmani, kita bisa menengok metode pengobatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Istilah Thibbun Nabawi dimunculkan oleh para dokter muslim sekitar abad ke-13 M untuk menunjukkan ilmu-ilmu kedokteran yang berada dalam bingkai keimanan pada Allah, sehingga terjaga dari kesyirikan, takhayul dan khurofat.

1. Habbatus Sauda’ atau Jinten Hitam atau Syuwainiz
Imam Bukhari meriwayatkan dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha. bahwa ia pernah mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya: “Sungguh dalam habbatus sauda’ itu terdapat penyembuh segala penyakit, kecuali as-sam.” Saya bertanya,“Apakah as-sam itu?” Beliau menjawab, “Kematian”. Habbatus sauda’ berkhasiat mengobati segala jenis penyakit dingin, bisa juga membantu kesembuhan berbagai penyakit panas karena faktor temporal. Biji habbatus sauda’ mengandung 40% minyak takasiri dan 1,4% minyak atsiri, 15 jenis asam amino, protein, Ca, Fe, Na dan K. kandungan aktifnya thymoquinone (TQ), dithymouinone (DTQ), thymohydroquimone (THQ) dan thymol (THY). Telah terbukti dari berbagai hasil penelitian ilmiah bahwa habbatus sauda’ mengaktifkan kekebalan spesifik/kekebalan didapat, karena ia meningkatkan kadar sel-sel T pembantu, sel-sel T penekan, dan sel-sel pembunuh alami. Beberapa resep penggunaan dan manfaat habbatus sauda’:
1.      Ditumbuk, dibuat adonan dangan campuran madu, kemudian diminum setelah dicampur air panas, diminum rutin berhari-hari: menghancurkan batu ginjal dan batu kandung kencing, memperlancar air seni, haid dan ASI.
2.      Diadon dengan air tepung basah atau tepung yang sudah dimasak, mampu mengeluarkan cacing dengan lebih kuat.
3.      Minum minyaknya kira-kira sesendok dicampur air untuk menghilangkan sesak napas dan sejenisnya.
4.      Dimasak dengan cuka dan dipakai berkumur-kumur untuk mengobati sakit gigi karena kedinginan.
5.      Digunakan sebagai pembalut dicampur cuka untuk mengatasi jerawat dan kudis bernanah.
6.      Ditumbuk halus, setiap hari dibalurkan ke luka gigitan anjing gila sebagian dua atau tiga kali oles, lalu dibersihkan dengan air.
Untuk konsumsi rutin menjaga kesehatan, sebaiknya dua sendok saja. Sebagian kalangan medis menyatakan bahwa terlalu banyak mengkonsumsinya bisa mematikan.
2. Madu atau ‘Asl
“Dari perut lebah itu keluar cairan dengan berbagai warna, di dalamnya terdapat kesembuhan bagi manusia.” (QS. An-Nahl: 69)
Beberapa hasil penelitian tentang madu:
a. Bakteri tidak mampu melawan madu
Dianjurkan memakai madu untuk mengobati luka bakar. Madu memiliki spesifikasi anti proses peradangan (inflammatory activity anti)
b. Madu kaya kandungan antioksidan
Antioksidan fenolat dalam madu memiliki daya aktif tinggi serta bisa meningkatkan perlawanan tubuh terhadap tekanan oksidasi (oxidative stress)
c. Madu dan kesehatan mulut
Bila digunakan untuk bersikat gigi bisa memutihkan dan menyehatkan gigi dan gusi, mengobati sariawan dan gangguan mulut lain.
d. Madu dan kulit kepala
Dengan menggunakan cairan madu berkadar 90% (madu dicampur air hangat) dua hari sekali di bagian-bagian yang terinfeksi di kepala dan wajah diurut pelan-pelan selama 2-3 menit, madu dapat membunuh kutu, menghilangkan ketombe, memanjangkan rambut, memperindah dan melembutkannya serta menyembuhkan penyakit kulit kepala.
e. Madu dan pengobatan kencing manis
Madu mampu menurunkan kadar glukosa darah penderita diabetes karena adanya unsure antioksidan yang menjadikan asimilasi gula lebih mudah di dalam darah sehingga kadar gula tersebut tidak terlihat tinggi. Madu nutrisi kaya vitamin B1, B5, dan C dimana para penderita diabetes sangat membutuhkan vitamin-vitamin ini. Sesendok kecil madu alami murni akan menambah cepat dan besar kandungan gula dalam darah, sehingga akan menstimulasi sel-sel pankreas untuk memproduksi insulin. Sebaiknya penderita diabetes melakukan analisis darah dahulu untuk menentukan takaran yang diperbolehkan untuknya di bawah pengawasan dokter.
f. Madu mencegah terjadinya radang usus besar (colitis), maag dan tukak lambung
Madu berperan baik melindungi kolon dari luka-luka yang biasa ditimbulkan oleh asam asetat dan membantu pengobatan infeksi lambung (maag). Pada kadar 20% madu mampu melemahkan bakteri pylori penyebab tukak lambung di piring percobaan.
g. Selain itu madu amat bergizi, melembutkan sistem alami tubuh, menghilangkan rasa obat yang tidak enak, membersihkan liver, memperlancar buang air kecil, cocok untuk mengobati batuk berdahak. Buah-buahan yang direndam dalam madu bisa bertahan sampai enam bulan.
Madu terbaik adalah yang paling jernih, putih dan tidak tajam serta yang paling manis. Madu yang diambil dari daerah gunung dan pepohonan liar memiliki keutamaan tersendiri daripada yang diambil dari sarang biasa, dan itu tergantung pada tempat para lebah berburu makanannya.
3. Minyak Zaitun
“Konsumsilah minyak zaitun dan gunakan sebagai minyak rambut, karena minyak zaitun dibuat dari pohon yang penuh berkah.” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Fungsi minyak zaitun:
1.      Mengurangi kolesterol berbahaya tanpa mengurangi kandungan kolesterol yang bermanfaat.
2.      Mengurangi risiko penyumbatan (trombosis) dan penebalan (ateriosklerosis) pembuluh darah.
3.      Mengurangi pemakaian obat-obatan penurun tekanan darah tinggi.
4.      Mengurangi serangan kanker.
5.      Melindungi dari serangan kanker payudara. Sesendok makan minyak zaitun setiap hari mengurangi risiko kanker payudara sampai pada kadar 45%.
6.      Menurunkan risiko kanker rahim sampai 26%.
7.      Pengkonsumsian buah-buahan, sayuran, dan minyak zaitun memiliki peran penting dalam melindungi tubuh dari kanker kolon.
8.      Penggunaan minyak zaitun sebagai krim kulit setelah berenang melindungi terjadinya kanker kulit (melanoma)
9.      Berpengaruh positif melindungi tubuh dari kanker lambung dan mengurangi risiko tukak lambung.
10.  Mengandung lemak terbaik yang seharusnya dikonsumsi manusia seperti yang terdapat dalam ASI.
11.  Penggunaan sebagai minyak rambut mampu membunuh kutu dalam waktu beberapa jam saja.
Setiap penyakit itu ada obatnya, seperti hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallamyang artinya: “Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan Dia menurunkan obatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim) Setiap kali Allah menurunkan penyakit, Allah pasti menurunkan penyembuhnya. Hanya ada orang yang mengetahuinya dan ada yang tidak mengetahuinya. Jauh sebelum ilmu pengetahuan berkembang pesat, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah mengetahui dan menerapkan pengobatan yang terbukti kemanjurannya.

IBNU SINA – TOKOH PENGOBATAN ISLAM

Latar Belakang Ibnu Sina
Ibnu Sina : Tokoh Pengobatan Islam
IBNU SINA yang lebih dikenali di Barat dengan nama Avicenna mempunyai nama lengkap Abu Ali al- Huseyn bin Abdullah bin Hassan Ali bin Sina. Beliau merupakan seorang yang berbangsa Parsi. Menurut Ibnu Abi Ushaybi’ah ia lahir pada tahun 375 H, di desa Afshanah dekat kota Kharmaitan Propinzi Bukhara Afghanistan.
Pelajaran pertama yang diterimanya pada zaman kanak-kanak adalah Al-Quran dan sastera yang didapati olehnya secara tidak formal. Ia mula belajar pada usia 5 tahun. Sementara itu sewaktu berumur 10 tahun , beliau telah berjaya menghafal Al-Quran. Pada masa umurnya meningkat 18 tahun Ibnu Sina telah menjadi "Doktor Di Raja". Disamping itu, Ibnu Sina jiga telah menguasai seluruh cabang ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti tafsir, fiqh, perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya sudah dikuasainya ketika baru berusia 10 tahun. Pada masa kecilnya, ia dibimbing dan dididik oleh Abu Abdullah Natili, seorang sahabat karib ayahnya, dan ayahnya sendiri. Antara bidang ilmu yang berjaya dikuasainya termasuklah dalam bidang falsafah, kedoktoran, geometri, astronomi, muzik, syair, teologi, politik, matematik, fizik, kimia, sastera dan kosmologi.
Ensiklopedia Kedoktoran Pertama
Pada usia 21 tahun, ketika berada di Kawarazm, ia mulai menulis karyanya yang pertama yang berjudul "Al-Majmu" yang mengandungi berbagai ilmu pengetahuan yang lengkap.Kemudian ia melanjutkan menulis buku-buku lain.Nama-nama buku yang pernah dikarang Ibnu Sina, termasuk yang berbentuk risalah ukuran kecil, dimuat dan di himpun dalam satu buku besar yang berjudul "Essai de Bibliographie Avicenna" yang dihasilkan oleh Pater Dominican di Kairo.Antara yang terkandung dalam buku tersebut termasuklah buku karangan yang amat terkenal iaitu Al-Qanun Fit – Tibb.
Teori-Teori Anatomi Dan Fisiologi
Teori-teori anatomi dan fisiologi dalam buku-buku beliau adalah menggambarkan analogi manusia terhadap negara dan mikrokosmos (dunia kecil) terhadap alam semester sebagai makrokosmos (dunia besar).Misalnya digambarkan bahawa syurga kayangan adalah bulat dan bumi adalah persegi dan dengan demikian kepala itu bulat dan kaki itu empat persegi. Terdapat empat musim dan 12 bulan dalam setahun, dengan itu manusia memiliki empat tangkai dan lengan (anggota badan) mempunyai 12 tulang sendi. Hati (heart) adalah ‘pangeran’-nya tubuh manusia, sementera paru-paru adalah ‘menteri’-nya. Leher merupakan ‘jendela’-nya sang badan, manakala kandung empedu sebagai ‘markas pusat’-nya. Limpa dan perut sebagai ‘bumbung’ sedangkan usus merupakan sistem komunikasi dan sistem pembuangan.
Sementara itu "Canon of Medicine" memuatkan pernyataan yang tegas bahawa "darah mengalir secara terus-menerus dalam suatu lingkaran dan tak pernah berhenti" . Namun ini belum dapat dianggap sebagai suatu penemuan tentang srikulasi darah, kerana bangsa cina tidak membezakan antara urat-urat darah halus (Veins) dengan pembuluh nadi (arferies). Analogi tersebut hanyalah analogi yang digambarkan antara gerakan darah dan siklus alam semesta, pergantian musim dan gerakan-gerakan tubuh tanpa peragaan secara empirik pada keadaan yang sebenarnya.
Pengaruh Ibnu Sina (Avicenna)
Pengaruh Ibnu Sina sebagai seorang failasuf dan doktor perubatan dalam kebudayaan Eropah adalah luas. Buku karangannya al-Qanun Fit- Tibb (Peraturan Perubatan) terdiri daripada 14 jilid, telah dianggap sebagai himpunan perbendaharaan ilmu perubatan. Ilmu perubatan moden banyak mendapat pelajaran daripada Ibnu Sina, dari segi pengunaan ubat, diagnosis dan pembedahan.
Terjemahan Dan Bahan Rujukan al-Qanun Fit- Tibb
Pada abad ke 12 M Gerard Cremona yang berpindah ke Toledo, Sepanyol telah menterjemahkan buku Ibnu Sina ke bahasa Latin. Buku ini menjadi buku rujukan utama di universiti-universiti Eropah hingga 1500 M. Bukunya telah disalin (cetak ) sebanyak 16 kali dan 15 edisi dalam bahasa Latin dan sebuah edisi dalam bahasa Yahudi (Hebrew).Disamping itu buku tersebut turut diterjemahkan ke dalam bahasa Inggeris, Perancis , Sepanyol dan Itali . Pada abad ke 16 M , buku ini dicetak 21 kali.
Al-Qanun Fit-Tibb juga digunakan sebagai buku teks kedoktoran di berbagai universiti di Perancis. Misalnya di Sekolah Tinggi Kedoktoran Montpellier dan Louvin telah menggunakannya sebagai bahan rujukan pada abad ke 17 M. Sementara itu Prof. Phillip K. Hitpi telah menganggap buku tersebut sebagai "Ensiklopedia Kedoktoran".
Penulis- penulis Barat telah menganggap Ibnu Sina sebagai ‘Bapa Doktor’ kerana Ibnu Sina telah menyatupadukan teori perubatan Yunani Hippocrates dan Galen dan pengalaman dari ahli-ahli perubatan dari India dan Parsi dan pengalaman beliau sendiri.
Perintis Pengenalan Penyakit Saraf
Al- Qanun Fit-Tibb telah membincangkan serta mengenegahkan mengenai penyakit saraf. Buku tersebut juga telah mengajar mengenai cara-cara pembedahan dimana telah menekankan keperluan pembersihan luka. Malahan di dalam buku-buku tersebut juga dinyatakan keterangan –keterangan dengan lebih jelas di samping hiasan gambar-gambar dan sketsa-sketsa yang sekaligus menunjukkan pengetahuan anatomi Ibnu Sina yang luas.
Ibnu Sina- Sebagai Seorang Doktor.
Ibnu Sina pernah di beri gelaran sebagai "Medicorum Principal" atau "Raja Diraja Doktor" oleh kaum Latin Skolastik. Antara gelaran lain yang pernah diberikan kepadanya adalah sebagai "Raja Ubat". Malahan dalam dunia Islam, ia dianggap sebagai "Zenith", puncak tertinggi dalam ilmu kedoktoran . Ibnu Sina menjadi "Doktor Di Raja" iaitu doktor kepada Sultan Nuh 11 bin Mansur di Bukhara pada tahun 378 H/ 997 M iaitu ketika beliau berusia 18 tahun. Pada waktu itu penyakit sultan dalam keadaan parah dan tidak ada doktor lain yang berjaya mengubati baginda. Akan tetapi berkat pertolongan Ibnu Sina baginda kembali pulih.
Penemuan-Penemuan Baru
Ibnu Sina dikenali sebagai seorang saintis yang banyak memberikan saham terhadap dunia ilmu pengetahuan melalui penemuan-penemuan barunya. Antara sumbangan beliau adalah di dalam bidang geografi, geologi, kimia dan kosmologi.
Bidang Geografi
Ibnu Sina merupakan seorang ahli geografi yang mampu menerangkan bagaimana sungai-sungai berhubungan dan berasal dari gunung-ganang dan lembah-lembah. Malahan ia mampu mengemukakan suatu hipotesis atau teori pada waktu itu di mana gagal dilakukan oleh ahli Yunani dan Romani sejak dari Heredotus, Aristoteles sehinggalah Protolemaious. Menurut Ibnu Sina " gunung-ganang yang memang letaknya tinggi iaitu lingkungan mahupun lapisannya dari kulit bumi, maka apabila ia diterajang lalu berganti rupa dikarenkan oleh sungai-sungai yang meruntuhkan pinggiran-pinggirannya. Akibat proses seperti ini, maka terjadilah apa yang disebut sebagai lembah-lembah."
Bidang Geologi, Kimia Dan Kosmologi
Sumbangan Ibnu Sina dalam bidang geologi , kimia serta kosmologi memang tidak dapat di sangsikan lagi. Menurut A.M.A shushtery, karangan Ibnu Sina mengenai ilmu pertambangan (mineral) menjadi sumber geologi di Eropah. Dalam bidang kimia , ia juga meninggalkan penemuan-penemuan yang bermanafaat . Menurut Reuben Levy, Ibnu Sina telah menerangkan bahawa benda-benda logam sebenarnya berbeza antara satu dengan yang lain. Setiap logam terdiri dari berbagai jenis. Penerangan tersebut telah memperkembangkan ilmu kimia yang telah dirintis sebelumnya oleh Jabbir Ibnu Hayyan , Bapa Kimia Muslim. Sebahagian daripada karyanya yang dapat dicatat disini adalah daripada :
1.Bidang logika "Isaguji", "The Isagoge", ilmu logika Isagoge.
2.Fi Aqsam al-Ulum al-Aqliyah (On the Divisions of the Rational Sciences) tentang pembahagian ilmu-ilmu rasional.
3.Bidang metafizika , "Ilahiyyat" (Ilmu ketuhanan)
4.Bidang psikologi , "Kitab an-Nayat" (Book of Deliverence) buku tentang kebahagiaan jiwa.
5. Fiad-Din yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin menjadi "Liber de Mineralibus" yakni tentang pemilikan (mimeral).
6.Bidang sastera arab "Risalah fi Asab Huduts al-Huruf" ,risalah tentang sebab-sebab terjadinya huruf.
7.Bidang syair dan prosa "Al-Qasidah al- Aniyyah" syair-syair tentang jiwa manusia.
8.Cerita-cerita roman fiktif , "Risalah ath-Thayr" cerita seekor burung.
9.Bidang politik "Risalah as-Siyasah" (Book on Politics) – Buku tentang politik.
Sumbangan Ibnu Sina
Ibnu Sina telah memperkembangkan ilmu psikologi dalam perubatan dan membuat beberapa perjumpaan dalam ilmu yang dikenali hari ini sebagai ilmu perubatan psikosomatics "psychosomatic medicine". Beliau memperkembangkan ilmu diagnosis melalui denyutan jantung (pulse diagnosis) untuk mengenal pasti dalam masa beberapa detik sahaja ketidak - seimbangan humor yang berkenaan . Diagnosis melalui denyutan jantung ini masih dipratikkan oleh para hakim (doktor-doktor muslim) di Pakistan, Afghanistan dan Parsi yang menggunakan ilmu perubatan Yunani. Seorang doktor tabii dari Amerika (1981) melapurkan bahawa para hakim di Afghanistan, China, India dan Parsi sanggat berkebolehan dalam denyutan jantung di tempat yang dirasai tetapi mutunya yang pelbagai .Ini merangkumi :
a.   Kuat atau denyutan yang lemah.
b.   Masa antara denyutan.
c.   Kandungannya lembap di paras kulit dekat denyutan itu dan lain-lain lagi.
Dari ukuran-ukuran denyutan jantung seseorang hakim mungkin mengetahui dengan tepat penyakit yang dihinggapi di dalam tubuh si pesakit.
Ibnu Sina menyedari kepentingan emosi dalam pemulihan. Apabila pesakit mempunyai sakit jiwa disebabkan oleh pemisahan daripada kekasihnya , beliau boleh mendapati nama dan alamat kekasihnya itu melalui cara berikut:
Caranya adalah untuk menyebut banyak nama dan mengulanginya dan semasa itu jarinya diletakkan atas denyutan (pulse) apabila denyutan itu terjadi tidak teratur atau hampir-hampir berhenti , seseorang itu hendaklah mengulang proses tersebut. Dengan cara yang sedemikan , nama jalan , rumah dan keluarga disebutkan. Selepas itu , kata Ibnu Sina "Jika anda tidak dapat mengubat penyakitnya maka temukanlah si pesakit dengan kekasihnya , menurut peraturan syariah maka buatlah".(Terjemahan). Ibnu Sina adalah doktor perubatan yang pertama mencatatkan bahawa penyakit paru-paru (plumonary tuberculosis) adalah suatu penyakit yang boleh menjangkit (contagious) dan dia menceritakan dengan tepat tanda-tanda penyakit kencing manis dan masalah yang timbul darinya. Beliau sangat berminat dalam bidang mengenai kesan akal (mind) atas jasad dan telah banyak menulis berkenaan gangguan psikologi.
Beliau telah menghasilkan 250 buah karya dan masih kekal hingga ke hari ini dan termasuklah 116 buah karyanya dalam bidang "Ilmu Perubatan. Banyak karyanya ditulis dalam bahasa Arab dan juga beberapa dalam bahasa Parsi. "Qanun Fitt Tibb" adalah karyanya yang termasyur , paling selalu dicetak di Eropah pada zaman "Renaissance". Karya Qanun itu telah mempunyai pengaruh yang asas dalam ilmu perubatan di Eropah pada zaman Renaissance dan telah menjadi buku rujukan yang utama di universiti-universiti Eropah hingga ke abad 17 M.

Minggu, 22 Mei 2011

Adab Shalat Jum’at

Adab Shalat Jum’at

Abu Hurairah meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda : “Allah telah memalingkan orang-orang sebelum kita untuk menjadikan hari jum’at sebagai hari raya mereka, oleh karna itu, hari raya orang yahudi adalah hari sabtu, dan hari raya orang nasrani adalah hari ahad, kemudian Allah memberikan bimbingan kepada kita untuk menjadika hari jum’at sebagai hari raya, sehingga Allah menjadikan hari raya berurutan, yaitu hari jum’at, sabtu dan ahad. Dan di hari kiamat mereka pun akan mengikuti kita seperti urutan tersebut, walaupun disunia kitaadalah penghuni terakhir, namun di hari kiamat nanti kita adalah  urutan terdepan yang akan diputuskan perkaranya sebelum seluruh makhluk”. [HR. Muslim].
Al-Hafidz Ibnu Katsir berkata :”Hari ini di namakan jum’at, karna artinya turunan dari kata jam’u yang berarti perkumpulan, karena umat Islam berkumpul pada hari itu setiap pecan dib alai-balai pertemuan yang laus. Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah berkata: Hari Jum’at adalah hari ibadah. Hari ini dibandingkan dengan hari lainnya dalam sepekan., laksana bulan Ramadhan dibanding dengan bulan-bulan lainnya. Waktu mustajab pada hari Jum’at pada malam lailatul qadr di bulan Ramadhan.[Zadul Ma’ad: 1/398].
Setiap hari juma’at pula seluruh kaum muslimin yang laki-laki menunaikan ibadah shalat jum’at. Sebagaimana yang diperintahkan Allah SWT dalam QS. Al-Juma’ah. Sebagaimana perintah lainnya.
Bebrapa adab shalat jum’at haruslah diperhatikan, untuk menambah keberkahan shaklat yang dilakukan. Sehingga ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan shalat jum’at sebagai berikut :
1.      IKHLAS
Ikhlas dalam melaksanakan shalat jum’at, melaikan hanya ikut-ikutan. Hal ini tampak dari sikap sebagai jama’ah yang dapat kita lihat pada saat datang dan berada di masjid, yakni terkesan asal-asalan dan tidak sungguh-sungguh dalam melaksanakan adab shalat jum’at.
2.      MANDI
Tidak mandi dan tidak mengoles wewangiaan untuk datang kemasjid, bahkan ada yang baru mematikan rokoknya pada saat akan masuk kedalam masjid. Pada bau rokok yang keluar akan mengganggu kekhusukan shalat jama’ah lain. Imam An Nawawi dalam kitab syarah Shahih Muslim ketika menjelaskan hadis tentang larangan orang yang memakan bawang putih mendekati majid, beliau berkata:Para ulama berkata: “Termasuk dalam kategori bawang adalah segala sesuatu yang berbau tidak sedap. Ibnu Al Murabith mangatakan, “Termasuk juga orang yang mulutnya berbau busuk” (Lihat penjelasan hadis no.870 pada kitab tersebut).
3.      MENGENAKAN PAKAIAN KHUSUS
Nabi SAW pernah bersabda : “Alangkah baiknya kalau seorang diantara kamu membeli pakaian khusus untuk hari jum’at selain pakaian kerjanya.” [Abu Dawud dan Imam Malik]
“Pakailah pakaian yang berwarna putih , karna ia merupakan sebaik-baaik pakaian.”[Imam Ahmad]
4.      TIDAK BERLEHA-LEHA KE MASJID
Bahkan tidak masuk ke masjid kecuali imam naik mimbar. Jika berada di masjid ia sangat gelisah dan ingin cepat-cepat keluar, seperti burung di dalam sangkar. Ia lebih suka dating terkhir dan keluar masjid lebih cepat.
Rasulullah saw menjelaskan betapa besarnya pahala oranag datang lebih awal untuk shalat jum’at, seraya berkata :”Apabila hari jum’at, maka pada setiap pintu-pintu masjid terdapat para malaikat yang mencatat orang yang masuk, secara berurutan. Lalu apabila khatib telah naik ke mimbar, merekapun menutup catatnnya dan masuk ke masjid turut menyimak nasihat (khutbah). Berdo’a dan mendahulukan kaki kanan pada saat masuk masjid dan mendahulukan kaki kiri untuk keluar masjid.


5.      SHALAT SUNAT SEBELUM DUDUK
Jangan langsung duduk pada saat di dalam masjid. Bahkan duduk di barisan paling belakang dan mencari tempat bersandar, sekalipun barisan shaf yang didepan masih belum terisi (kesalahan fatal).
6.      MENGISI SHAF YANG RENGGANG
 Ketika seseorang masuk masjid langsung mengisi shaf yang masih kosong atau renggang (berlaku juga untuk shalat wajib berjama’ah lainya), dengan mendirikan shalat dua raka’at terlebih dahulu.
7.      TIDAK MELAKUKAN PERBUATAN SIA-SIA
RasulullaH SAW perah bersabda: “Apabila anda berkata pada teman anda pada hari jum’at, ‘diamlah!’, pada saat khatib berkhutbah maka sungguh anda telah berbuat sia-sia”.
Dan beliau bersabda : “Barang siapa yang menyentuh (memainkan) batu kerikil, maka ia telah berbuat sia-sia.” Demikian pula mengedarkan kotak amal saat khatib berkhutbah. Seharusnya kotak amal tersebut cukup diletakkan di puntu-pintu masjid, kemudian para jam’ah di himbau untuk memsukkan amalnya pada saat masuk atau keluar masjid.
Tidur pada saat di dalam masjid dan tidak berusaha menghilangkan kantuk (dengan berwudu atau pindah tempat).
Membaca pengumuman atau laporan sesaat sebelum imam baik mimbar. Sebaiknya itu diempel di pepan pengumuman masjid, sedangkan pengumuman yang sangat penting bias dismpaikan seusai sholat jum’at.
Semoga bermanfaat…
Wallau a’lam bishowab………!

Jumat, 20 Mei 2011

Tiga Ucapan untuk Tiga Kondisi

Tiga Ucapan Untuk Tiga Kondisi
Hidup di dunia bagi seorang mukmin merupakan daftar panjang menghadapi aneka ujian yang datang dari Allah Sang Pencipta Yang Maha Berkehendak lagi Maha Kuasa. Terkadang hidup diwarnai dengan kondisi suka dan terkadang dengan kondisi duka. Seorang mukmin tidak pernah mengeluh apalagi menyalahkan Allah ketika sedang diuji dengan kesulitan hidup. Ia selalu berusaha untuk tetap bersabar manakala ujian duka melanda hidupnya. Sebaliknya seorang mukmin tidak bakal lupa bersyukur tatkala sedang diuji dengan karunia kenikmatan dari Allah. Demikian indah dan bagusnya respon seorang mukmin menghadapi aneka ujian hidup sehingga Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam mengungkapkan ketakjuban beliau.
عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ
ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ
خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“Sungguh menakjubkan urusan orang beriman! Sesungguhnya semua urusannya baik. Dan yang demikian tidak dapat dirasakan oleh siapapun selain orang beriman. Jika ia memperoleh kebahagiaan, maka ia bersyukur. Bersyukur itu baik baginya. Dan jika ia ditimpa mudharat, maka ia bersabar. Dan bersabar itu baik baginya.” (HR Muslim 5318)
Bahkan Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam mengajarkan kita agar memberikan respon yang sesuai untuk setiap kondisi ujian yang sedang datang kepada diri seorang mukmin. Dalam hadits di bawah ini sekurangnya Nabi mengajarkan tiga jenis ucapan berbeda untuk merespon tiga jenis kondisi ujian yang menghadang seorang mukmin dalam hidupnya di dunia.
من أنعم الله عليه بنعمة فليحمد الله ومن استبطأ الرزق
فليستغفر الله ومن حزبه أمر فليقل لا حول ولا قوة إلا بالله
”Barangsiapa dikaruniai Allah kenikmatan hendaklah dia bertahmid (memuji) kepada Allah, dan barangsiapa merasa diperlambat rezekinya hendaklah dia beristighfar kepada Allah. Barangsiapa dilanda kesusahan dalam suatu masalah hendaklah mengucapkan "Laa haula walaa quwwata illaa billaahil'aliyyil'adzhim." (Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung)" (HR. Al-Baihaqi dan Ar-Rabii')
Pertama, saat menghadapi kondisi memperoleh kenikmatan. Dalam kondisi seperti ini seorang mukmin diharuskan mengucapkan pujian bagi Allah, yaitu mengucapkan Alhamdulillah. Sebab dengan dia mengucapkan kalimat yang menegaskan kembali bahwa segala karunia berasal hanya dari Allah, maka berarti ia menutup segala celah negatif yang bisa jadi muncul dan diolah setan, yaitu menganggap bahwa kenikmatan yang ia peroleh adalah karena kehebatan dirinya dalam berprestasi. Setan sangat suka menggoda manusia dengan menanamkan sifat ’ujub atau bangga diri bilamana baru meraih suatu keberhasilan atau kenikmatan. Manusia dibuat lupa akan kehadiran Allah yang pada hakekatnya merupakan sumber sebenarnya dari datangnya kenikmatan. Jika Allah tidak izinkan suatu kenikmatan sampai kepada seseorang bagaimana mungkin orang tersebut akan pernah dapat menikmatinya?
Sebenarnya dalam kehidupan di dunia kenikmatan Allah senantiasa tercurah kepada segenap hamba-hambaNya. Bahkan jumlah nikmat yang diterima setiap orang selalu saja jauh melebihi kemampuan orang itu untuk mensyukurinya. Jangankan kemampuan bersyukur seseorang melebihi nikmat yang ia terima dari Allah, bahkan sebatas mengimbanginya saja sudah tidak akan pernah sanggup. Maka, saudaraku, marilah kita lazimkan diri untuk sering-sering mengucapkan kalimat tahmid, baik saat kita menyadari datangnya nikmat maupun tidak.
Kedua, saat merasa berada dalam kondisi rezeki sedang diperlambat. Dalam kondisi seperti ini seorang mukmin disuruh untuk banyak mengucapkan kalimat istighfar. Kalimat istighfar berarti kalimat mengajukan permohonan agar Allah mengampuni dosa-dosa kita. Nabi Hud menyuruh kaumnya untuk beristighfar dan menjamin bahwa dengan melakukan hal itu, maka hujan deras bakal turun. Istilah ”hujan” di dalam tradisi ajaran Islam seringkali bermakna rezeki. Sehingga kaitannya menjadi sangat jelas. Orang yang sedang merasa rezekinya lambat atau seret kemudian ia beristighfar, maka ia sedang berusaha mengundang turunnya hujan alias rezeki dari Allah.
وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا
“Dan (Hud berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Rabbmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu." (QS Hud ayat 52)
Ketiga, kondisi sedang dilanda kesusahan dalam suatu masalah. Menghadapi kondisi seperti iniNabi shollallahu ’alaih wa sallam menyuruh seorang mukmin untuk membaca kalimat Laa haula walaa quwwata illaa billaahil'aliyyil'adzhim. Kalimat ini sungguh sarat makna yang bermuatan aqidah. Bayangkan, kalimat ini bila diterjemahkan menjadi: Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Kalimat ini kembali mengingatkan kita akan pentingya kemantapan iman Tauhid seorang mukmin. Begitu si mukmin membaca kalimat tersebut dengan penuh pemahaman, penghayatan dan keyakinan, maka saat itu juga jiwanya akan meninggi dan berusaha menggapai kekuatan dan pertolongan Allah yang Maha Kuat lagi Maha Terpuji. Bila Allah telah mengizinkan kekuatan dan pertolonganNya datang kepada seseorang, maka masalah manakah yang tidak bakal sanggup diatasinya?
Oleh karena itu, sekali lagi kami tegaskan, Islam sangat mencela sikap ketergantungan seseorang kepada selain Allah saat menangani masalahnya. Hanya Allah tempat bergantung, tempat kembali dan tempat memohon pertolongan. Hanya Allah tempat kita ber-tawakkal. Malah seorang mukmin tidak boleh ber-tawakkal kepada dirinya sendiri.
ياَ حَيُّ ، يَا قَيُّومُ ، بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ ، أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلِّهِ ،
وَلَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ ، وَلَا إِلَى أَحَدٍ مِنَ النَّاسِ
“Wahai Allah Yang Maha Hidup, wahai Allah Yang Senantiasa Mengurusi, tidak ada tuhan selain Engkau, dengan rahmatMu aku memohon pertolongan, perbaikilah keadaan diriku seluruhnya dan jangan Engkau serahkan nasibku kepada diriku sendiri (walau) sekejap mata, tidak pula kepada seorang manusiapun.” (HR Thabrani 445)