Anugerah Terindah

RSS

Kamis, 28 April 2011

Kegelisahan dan Gejalanya

Kesadaran manusia akan hakikatnya sebagai bagian dari kosmologi dan perannya sebagai mahluk yang ‘mendiami dunia’ maka lahirlah beberapa konsep yang dipakainya sebagai dasar manusia   hidup.


Konsep-konsep tersebut adalah hidup sekedarnya, takdir, dan cakra manggilingan. Apabila manusia tidak bisa menjaga hakikat dirinya dan hakikat hidupnya maka yang timbul adalah kegelisahan. Sumber dari kegelisahan adalah hawa nafsu dan sikap pamrih (tidak ikhlas). Kedua hal ini akan menyebabkan munculnya sikap keserakahan dan konflik. Keserakahan dan konflik akan memunculkan ketakutan, kekecewaan, dan pada akhirnya adalah kegelisahan.
Selain kegelisahan, penderitaan juga disebabkan karena kekecewaan, yaitu apa yang diharapkan ternyata tidak diperoleh. Jadi penderitaan juga berhubungan dengan pamrih. Penderitaan juga berhubungan dengan ketakutan. Orang yang selalu merasa takut akan hidup menderita. Penderitaan yang menimpa hidup manusia banyak berhubungan dengan ‘daya hidup’ yang menjelma menjadi hawa nafsu.
Terdapat berbagai daya hidup yaitu daya hidup raewani, nabati, haewani, jasmani, rohani, rohmani, dan robbani. Daya hidup ini akan berpengaruh terhadap tingkat kesempurnaan hidup manusia yaitu tingkat An Nafs al Ammarah, al Lawwamah, al Mulhima, al Qana’ah, al Mut’mainnah, al Radiyah, dan al Kamilah.
Untuk bisa menuju kesempurnaan hidup di mana hidup sudah tidak mengenal lagi kegelisahan dan penderitaan maka orang harus melakukan olah batin. Olah batin tersebut adalah dalam rangka menghilangkan nafsu dan pamrih. Terdapat olah batin yang harus diikuti supaya kesempurnaan jiwa dapat dicapai, yaitu mengembangkan sikap selalu instrospeksi, sabar, nrimo, dan     ikhlas.
Manusia selama ini seringkali tenggelam dalam kegelisahan. Berbagai penyebab kegelisahan telah menyita waktu dan perhatian manusia, dan sayangnya banyak yang tidak menyadari betapa mengganggunya kegelisahan itu. Kegelisahan yang timbul dalam diri kita sebenarnya dibuat oleh kita sendiri, kita ciptakan mereka di dalam pikiran kita melalui ketidakmampuan ataupun kegagalan untuk mengerti bahaya perasaan keakuan dan melalui khayalan yang melambung serta kesalahan dalam menilai setiap kejadian atau benda. Hanya jika kita dapat melihat suatu kejadian atau benda dengan apa adanya, bahwa tidak ada sesuatu apa pun yang kekal di dunia ini dan bahwa keakuan kita sendiri merupakan khayalan liar yang membawa kekacauan dalam pikiran yang tidak terlatih. Kegelisahan adalah suatu rasa tidak tenteram, tidak tenang, tidak sabar, rasa khawatir/cemas pada manusia. Kegelisahan merupakan gejala universal yang ada pada manusia manapun. Namun kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingakah laku atau gerak - gerik seseorang dalam situasi tertentu. Jadi, kegelisahan merupakan sesuatu yang unik sebagai manifestasi dari perasaan tidak tenteram, khawatir, ataupun        cemas.
Mengapa manusia gelisah?
Hal ini terjadi karena adanya keterbatasan manusia untuk dapat mengetahui hal-hal yang akan datang atau yang belum terjadi. Hal ini terjadi misalnya karena adanya suatu harapan, atau adanya ancaman. Manusia gelisah karena takut terhadap dosa-dosa dan pelanggaran (yang telah dilakukan), takut terhadap hasil kerja (tidak memenuhi kepuasan spiritual), takut akan kehilangan milik (harta dan jabatan), atau takut menghadapi keadaan masa depan (yang tidak disukai). Sedangkan sumber kegelisahan berasal dari dalam diri manusia (internal) misalnya rasa lapar, haus, rasa sepi, dan dari luar diri manusia (eksternal) misalnya kegelisahan karena diancam seseorang.
Kegelisahan menunjuk pada seseuatu negatif, tetapi di sisi lain tetap mempunyai harapan. Sehingga antara kegelisahan dan harapan seolah-olah merupakan saudara kembar. Muncul ketenangan apabila ada keseimbangan antara kegelisahan dan harapan. Untuk keluar dari kegelisahan, manusia harus mengetahui alasan dasar atau sebab dari kegelisahannya. Bila ia menyelidiki masalah tersebut, akan jelas bahwa pada saat ia mulai membangkitkan kekotoran dalam batin atau pikiran, ia pasti menjadi gelisah. Pikiran yang tidak murni dan kotor tidak dapat hadir bersamaan dengan kedamaian dan keharmonisan. Pergaulan bebas di kampus dapat menyebabkan kegelisahan diri yang bisa teramat dalam. Rasa penyesalan atas apa yang telah dilakukan dan takut tidak akan dihargai oleh orang lain lagi akibat pergaulan bebas membuat kegelisahan diri. Oleh karena itu, sebelum terjadi penyesalan dan kegelisahan, sebaiknya sebagai mahasiswa yang  tujuan utamanya adalah menuntut ilmu, sebaiknya kita tidak usah mengikuti pegaulan bebas yang tidak tau arahnya     kemana.
v  Menurut Sigmun Freud, ada 3 macam kegelisahan :
a.   Kegelisahan objektif.
Kegelisahan ini identik dengan kenyataan. Ciri-ciri utamanya adalah ia bersumber dari luar diri manusia. Hal ini muncul dari antisipasi seseorang berdasarkan pada pengalaman perasaanya. Artinya, kegelisahan ini muncul setelah adanya pemicu atau sebab dari luar kemudian direspon oleh orang-orang banyak, karena ia bersifat objektif. Respon yang diberikan oleh orang-orang banyak itu seragam karena mereka telah pernah mengalaminya dan merasakan akibat dari sumber itu secara luas. Contohnya : Kegelisahan masyarakat setelah ada pengumuman kenaikan BBM.
b.   Kegelisahan neurotik.
Seperti namanya, kegelisahan ini berhubungan dengan sistem syaraf kita. Syaraf-syaraf kita bekerja secara alami ketika tubuh merasa terancam atau mengetahui akan ada suatu hal berbahaya yang akan terjadi. Tubuh tidak diperintahkan untuk melakukannya. Singkatnya kegelisahan ini ditimbulkan oleh suatu pengamatan tentang bahaya naluriah. Contohnya: Kegelisahan para peserta Idonesian Idol ketika akan mengetahui siapa yang harus pulang pada malam mereka tampil dan kegelisahan murid-murid sekolah ketika menunggu hasil ujian akhir.
c. Kegelisahan moral.
Kegelisahan ini mucul dari dalam diri sendiri. Sebagian besar karena rasa bersalah atau malu dalam ego yang ditimbulkan oleh suatu pengamatan bahaya dari hati nurani. Hal ini timbul karena pada dasarnya setiap manusia mempunyai hari nurani dan sadar atau tidak mereka tahu mana hal yang benar dan mana yang salah. Walaupun mereka melakukan kejahatan, setiap orang pastilah tahu hal yang dilakukannya itu adalah salah. Keadaan mungkin yang memaksa mereka melakukannya. Jadi, mereka tetap mempunyai rasa bersalah dan mengalami kegelisahan moral itu. Contohnya: Setelah terungkap permasalahan korupsi di tubuh KPU, banyak pihak yang terkait merasa gelisah.

B. Faktor Penyebab Kegelisahan
Bukan merupakan sebuah kepastian bahwa akar penyebab kegelisahan selalu bermula dari faktor keluarga atau metode pendidikan yang diterapkan oleh kedua orang tua. Bahkan, terkadang ia muncul dari diri penderita sendiri dan itu merupakan faktor sangat dominan dan berpengaruh dalam semua aspek keberadaan manusia sampai akhir   hayatnya.
a.      Dari Dalam
Mungkin, kita bisa menyebutkan beberapa hal berikut ini yang berhubungan dengan pembahasan  tersebut:

1. Cinta Diri
           Kecintaan seseorang terhadap dirinya merupakan hal yang wajar, namun sebagian orang telah berlebihan dalam mempertahankan cinta tersebut, sehingga terbebani dengan berbagai macam penderitaan dan rasa sakit. Dalam pembahasan ini, yang dimaksud cinta diri adalah kecintaan melampaui batas, perhatian berlebihan terhadap diri sendiri, dan sangat sensitif terhadap segala hal yang berkaitan dengan itu, sehingga ia tidak mendapati musibah yang lebih parah dari penyakit tersebut.
           Ya perhatian yang berlebihan terhadap diri akan menyebabkan munculnya keinginan buruk dalam diri seseorang, seperti ingin meraih kecintaan dari semua manusia, mengharapkan kehadiran mereka dengan patuh dan mau melaksanakan perintahnya secara keseluruhan demi memperoleh kerelaannya.
          
2. Lalai dalam Mengingat Allah
           Dalam beberapa hadits dan riwayat Shahih disebutkan bahwa was-was dalam keadaan tertentu akan muncul sebagai akibat kelalaian seseorang dalam mengingat Allah, berpaling dari (mencari) hikmah-Nya, dan mengentengkan perintah dan larangan-Nya. Terkadang was-was juga akan muncul dari setan yang telah mengguncangkan  jiwanya.
           Ya, orang yang hatinya bersih dan yakin kepada Allah tidak akan terkena penyakit ini, kecuali bila menderita cacat atau penyakit tertentu. Dari sudut pandang agama, mengingat Allah ibarat benteng kuat dan baju besi yang melindungi manusia dari berbagai macam bahaya, seperti penyakit kejiwaan. Sebagaimana, kita juga dapat menjadikannya sebagai pijakan dalam proses pengobatannya. Beberapa riwayat menyebutkan bahwa was-was bisa muncul sebagai akibat perbuatan haram dan mungkar, sebaliknya mencari perlindungan Allah dapat mencegah seseorang dari dampak negatifnya.

3. Gejolak  Hati
           Terkadang was-was muncul dalam keadaan tertentu lantaran kegalauan hati yang sangat keras akan hal-hal yang spele dan remeh. Ketika ia tidak mendapatkan sesuatu yang dapat menyibukkan dirinya, ia akan memikirkan problem dan khayalan sia-sia, sehingga sering kali hal itu menyeretnya kedalam kubangan was-was.
Karena itu, ketika seorang anak kecil megotori badannya, maka ia akan segera melawan guncangan jiwa lantaran takut akan hukuman ibunya dengan cara mencuci kotoran tersebut berulang kali. Dan, pengulangan itu memberikan kemungkinan bagi muncul dan tertanamnya pemikiran yang bersifat was-was tersebut. Sebagian orang berkeyakinan bahwa pemikiran yang disertai perasaan was-was sebenarnya merupakan sejenis kegelisahan yang timbul dari penyakit kejiwaan yang dapat disembuhkan dengan mudah.

4. Rasa Takut dan Malu
           Mungkin, sifat malu merupakan salah satu diantara faktor penyebab was-was, sebab seorang pemalu adalah orang yang takut berdiam diri dan inilah yang mengharuskan kita membahas tentang sebab-sebabnya pada anak-anak.
           Karena itu, mereka yang pada masa kecilnya telah mendapatkan pelecehan dan perlakuan keras, pada masa dewasanya tidak akan mampu menghadapi problem yang sangat besar dan menyelesaikannya secara benar. Ini menunjukkan bahwa seorang pemalu akan berusaha dengan berbagai macam cara untuk melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya agar tidak menjadi bahan penilaian dan cemoohan orang lain. Inilah yang mendorongnya melakukan pekerjaan secara berulang agar dapat menyelesaikannya sebaik mungkin, yang pada akhirnya menjerumuskannya kedalam was-was.

5. Tidak Merasa Aman
           Dalam keadaan tertentu, perasaan tidak aman merupakan faktor penyebab terjadinya was-was. Dengan kata lain, sebagian orang akan menderita was-was lantaran dirinya merasakan tidak adanya keamanan. Terkadang, perasaan semacam ini merupakan akibat dari lemahnya kepribadian dan tidak adanya kemampuan dalam mengendalikan diri.
           Tidak diragukan lagi bahwa benturan kejiwaan yang datang secara tiba-tiba pada diri seseorang akan mendorong munculnya perasaan tidak aman dalam diri , yang kemudian akan menyebabkan tertimpa was-was. Sebagaimana, tekanan jiwa akan menghilangkan perasaan aman dalam pikiran seseorang. Ini juga merupakan penyebab lemahnya kepribadian dan menjadikannya sebagai sasaran empuk bagi penyakit was-was
6. Jiwa yang   Lemah      
               Kelemahan jiwa dalam diri seseorang dapat mencapai suatu taraf dimana ia sendiri kehilangan kekuatan untuk mengendalikannya, sehingga kita mendapatinya dengan terpaksa menyerah dihadapan kejadian-kejadian yang dialaminya. Ketika ia menampakkan keinginan agar seluruh pekerjaannya sebanding dengan orang yang lebih utama darinya, maka perasaan ini akan berubah kedalam bentuk perasaan lemah.

b. Kemasyarakatan
               Terkadang, dalam beberapa keadaan, was-was diakibatkan oleh faktor sosial dimana kita dapat melihat sebagian gejalanya ketika seseorang melakukan suatu perbuatan yang sama dengan orang lain dan selalu mengikutinya. Namun kasus ini berbeda dengan dimana anak-anak mewarisinya dari ayah atau ibunya. Dengan kata lain, mengikuti perilaku orang lain dan taklid terhadap kelakuan mereka yang salah serta berteman dengan segala penderita penyakit tersebut akan menyebabkan terjadinya kontradiksi yang dibencinya dan membantu proses transfer penyakit tersebut dari satu orang kepada orang lain.

C. Solusi   Kegelisahan
               Cara yang mungkin juga baik untuk digunakan dalam mengatasi kegelisahan:
·  Dengan memerlukan sedikit pemikiran yaitu, pertama kita menanyakan pada diri kita sendiri (instropeksi),akibat yang paling buruk yang bagaimanakah yang akan kita tanggung atau yang akan terjadi,mengapa hal itu terjadi,apa penyebabnya dan sebagainya.
·         Kita bersedia menerima sesuatu yang terjadi pada diri kita dengan rasa tabah dan senang hati niscaya kecemasan tersebut akan sirna dari jiwa kita. Bersamaan berjalannya waktu kita dapat mencoba untuk memperkecil dan mengurangi keburukan-keburukan akibat timbulnya kecemasan tersebut dalam jiwa kita.
·   Berdoa kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh sabar,tabah,senang dan ikhlas sehingga Ia mau mengabulkan permohonan kita dari perasaan kecemasan ini,sebab Tuhan adalah yang paling Maha Pemurah,Maha Pengampun,Maha Pengasih dan Maha Penyayang bagi umatnya yang mau berdoa dan memohon kepadaNya.

AGAMA ISLAM, SEJARAH DAN PERKEMBANGANNYA

A.   Pendahuluan
Firman Allah SWT yang artinya :
“Tidaklah Kami utus engkau kecuali kepada seluruh alam menjadi kabar gembia dan pemberi peringatan”. (Saba’ : 28)
Risalah Rasululah SAW. adalah untuk semua tempat dan waktu. Oleh sebab itu, bisa di pastikan bahwa pembawa risalah ini memiliki derajat dan kemampuan yang sanggup untuk membawa risalah tersebut yang Allah pilih dengan kelebihan-kelebihan khusus.
Sejarah Islam adalah sejarah tentang bangsa-bangsa dan Negara-negara Islam sejak munculnnya Islam hingga masa kini. Sedangkan wilayah geografisnya memanjang dari Lautan Atlantik  hinga Lautan Teduh.
Agama Islam memiliki kesempatan untuk menyebar lebih luas karena Islam kini banyak bersentuhan dengan negeri-negeri “perawan”. Sangat memungkinkan bagi kita semua untuk menarik banyak orang masuk kedalam Islam jika kita mampu mendidik generasi dai yang mapu menghadirkan Islam secara baik kepada manusia. Dengan demikian, peta dunia Islam selalu terbuka untuk berubah.

B.   SEJARAH AGAMA ISLAM
1.      Biografi Nabi Muhammad SAW
Berawal pada tahun 622 ketika wahyu pertama diturunkan kepada Rasul yang terakhir yaitu Muhammad bin Abdullah di Gua Hira', Arab Saudi. Sejarah Islam menceritakan perkembangan Islam sampai sekarang.
Risalah Islam dilanjutkan oleh Nabi Muhammad SAW, di Jazirah Arab pada abad ke-7 masehi ketika Nabi Muhammad saw mendapat wahyu dari Allah SWT. Setelah kematian Rasullullah SAW, kerajaan Islam berkembang hingga Samudra Atlantik dan Asia Tengah di Timur.
Namun, kemunculan kerajaan-kerajaan Islam seperti kerajaan Umayyah, Abbasiyyah, Turki Seljuk, dan Kekhalifahan Ottoman, Kemaharajaan Mughal, India,dan Kesultanan Melaka telah menjadi kerajaaan yang besar di dunia. Banyak ahli-ahli sains, ahli-ahli filsafat dan sebagainya muncul dari negeri-negeri Islam terutama pada Zaman Emas Islam. Karena banyak kerajaan Islam yang menjadikan dirinya sekolah.
Di abad ke-18 dan 19 masehi, banyak daerah Islam jatuh ke tangan Eropa. Setelah Perang Dunia I, Kerajaan Ottoman, yaitu kekaisaran Islam terakhir tumbang. Jazirah Arab sebelum kedatangan Islam merupakan sebuah kawasan yang dilewati oleh jalur sutera. Kebanyakkan Bangsa Arab merupakan penyembah berhala dan sebagian merupakan pengikut agama Kristen dan Yahudi. Mekah adalah tempat suci bagi bangsa Arab ketika itu karana terdapat berhala-berhala mereka dan Telaga Zamzam dan yang paling penting sekali serta Ka'bah yang didirikan Nabi Ibrahim beserta Ismail.
Nabi Muhammad SAW. dilahirkan di Mekah pada Tahun Gajah yaitu 570 M. Ia merupakan seorang anak yatim setelah kedua orang tuanya meninggal dunia. Muhammad akhirnya dibesarkan oleh pamannya, Abu Thalib. Muhammad menikah dengan Siti Khadijah dan menjalani kehidupan yang bahagia.
Namun, ketika Nabi Muhammad SAW. berusia 40 tahun, beliau didatangi Malaikat Jibril Sesudah beberapa waktu Muhammad mengajar ajaran Islam secara tertutup kepada rekan-rekan terdekatnya yang dikenal sebagai "As-Sabiqun Al-Awwalun (Orang-orang pertama yang memeluk Islam)" dan seterusnya secara terbuka kepada seluruh penduduk Mekah.
Pada tahun 622 M, Muhammad dan pengikutnya hijrah ke Madinah. Peristiwa ini disebut Hijrah. Peristiwa lain yang terjadi setelah hijrah adalah pembuatan kalender Hijirah. Penduduk Mekah dan Madinah ikut berperang bersama Nabi Muhammad SAW. dengan hasil yang baik walaupun ada di antaranya kaum Islam yang tewas. Lama kelamaan para muslimin menjadi lebih kuat dan berhasil menaklukkan Kota Mekah. Setelah Nabi Muhammad SAW. wafat, seluruh Jazirah Arab di bawah penguasaan Islam.
2.      Periodesasi Penyebaran Islam Pada Masa Nabi SAW
a.       Perkembangan Islam Periode Mekkah
Pada awalnya agama Islam hanya berkembang dikota Mekkah dan sekitarnya. Namun awalnya agama Islam hanya diterima oleh kalangan bahwa seperti orang miskin, wanita pekerja maupun para budak. Sejak penyebaran agama Islam dilakukan secara terbuka, muncul reaksi perlawanan yang menentang penyebaran Islam seperti penyiksaan, ancaman keselamatan terhadap para pengikut Islam. Sehingga pada tahun 615M Nabi Muhammad SAW mengungsikan pengikutnya ke Habsyah, selanjutnya menjadi Abbesinia (Ethiopia sekarang).
Faktor penyebab terjadinya perlawanan terhadap agama Islam bukan semata-mata karena masalah agama yang dipandang bertentangan dengan kepercayaan asli masyarakat, tetapi karena faktor politik, yaitu khawatiran terhadap kemungkinan keluarga Abu Muthalib menguasai Mekkah, faktor ekonomi yaitu menurunnya pendapatan para pemahat patung dan faktor sosial, karena kaum bangsawan atau raja tidak setuju derajatnya disamakan dengan rakyat biasa.
b.      Perkembangan Islam Periode Madinah
Terjadinya perlawanan yang menentang penyebaran agama Islam dari Mekkah, menyebabkan Nabi Muhammad SAW melakukan hijrah dari Mekkah ke Madinah. Tetpi sebelum hijrah dilakukan, telah terjadi peristiwa yang sangat penting, yaitu peristiwa Isra’ dan Mi’raj pada tanggal 27 Rajab tahun 621 M.
Keadaan di Madinah sangat jauh berbeda dengan di Mekkah, kalau di Mekkah, Nabi Muhammad SAW Islam dimusuhi dan mendapat perlawanan sehingga tidak mungkin untuk berkembang sedangkan di Madinah Nabi Muhammad SAW disambut dengan gembira, karena kedatangan Nabi sudah lama diharapkan.
Di Madinah perkembangan agama Islam cukup pesat dan penganutnya semakin bertambah banyak. Oleh karena itu, sejak Nabi Muhammad SAW menetap di Madinah, maka masyarakat Madinah menjadi 4 golongan yaitu :
1. Kaum Muhajirin, terdiri atas orang-orang Mekkah yang ikut serta melakukan
hijrah dengan Nabi.
2.Kaum Ashar, terdiri atas orang-orang Madinah yang membantu Nabi Muhammad SAW .
3. Kaum Munafiqin, terdiri dari mereka yang hanya ikut memeluk agama Islam
untuk mencari keuntungan lahiriah belaka .
4. Kaum Yahudi, terdiridari golongan pengikut Nabi Musa yang mengetahui ajaran Islam, tetapi tidak sudi meyakini Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi atau Rasul.
Setelah beberapa tahun lamanya Nabi Muhammad SAW menetap di Madinah, akhirnya turun perintah jihad, yaitu perang. Perang ini ditunjukkan untuk melawan Mekkah dan mempertahankan Ka’bah. Pertempuran sengit terjadi di gurun Badar dan Uhud (tahun 630 M). ka’bah berhasil dikuasi oleh orang-orang Islam dan akhinya penduduk Mekkah dalam waktu kurang lebih dua tahun sebagian besar Jazirah Arab telah memeluk agama Islam. Orang-orang Yahudi dan Kristen yang mengakui kedaulatan agama Islam dibiarkan tetap memeluk agama mereka dan dilindungi harta dan jiwanya.
Kemenangan umat Islam membawa bangsa Arab ke arah persatuan dan kesatuan karena sudah lama bangsa itu hidup dalam perpecahan dan saling bermusuhan. Nabi Muhammad SAW berhasil penuh dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai Rasul dan pemimpin negara. Namun, Nabi Muhammad SAW tidak dapat mengenyam masa kejayaan Islam, karena sesudah menegakkan dasar- dasar yang kukuh, pada tanggal 12 Rabi’ul Awwal tahun 632 M beliau wafat dan dimakamkan di Madinah.

C. PERKEMBANGAN ISLAM DI DUNIA
Pasca wafatnya Nabi Saw yaitu pada tahun 132 H/750 M, keturunan bani Umayyah ditumpas habis dan menandai berkahirnya dinasti tersebut. Hanya Abdurrahman satu-satunya keturunan bani Umayah yang berhasil melarikan diri ke Andalusia dan mendirikan dinasti Umayyah II di daratan Eropa tersebut. Sejalan dengan pesatnya perkembangan Islam di Asia dan Afrika. Islam juga menyebar ke Eropa, yaitu melalui tiga jalan sebagai berikut:
1.  Jalan barat, yakni dilakukan dari Afrika Utara melalui Semenanjung Iberia di bawah pimpinan thariq bin ziyad (711 M). Bahkan tentara Islam dapat melewati Pegunungan Pirenia yang akhirnya ditahan oleh tentara perancis di bawah pimpinan Karel Martel di kota Poitiers (732 M). Akhirnya pemerintahan Khilafah Umayyah memipmpin di semenanjung Liberia yang dikenal dengan Bani Umayah II (711 M- 1492 M) dengan ibukotanya Cordoba.
2. Jalan tengah, yakni dilakukan dari Tunisia melalui Sisilia menuju sepenanjung Apenina. Islam dapat menduduki Sisilia dan Italia selatan, tetapi dapat direbut kembali oleh bangsa Nordia pada abad ke-11.
3.  Jalan timur, dimana pada tahun 1453M, Turki dibawah pimpinan Sultan Muhammad II berhasil menaklukkan Byzantium dengan terlebih dahulu menyerang Konstantinopel dari arah belakang yakni laut hitam sehingga mengejutkan tentara byzantium timur. Dari Byzantium, tentara turki usmani terus melakukan perlawanan sampai ke kota Wina di Austria. Setelah itu tentara Turki Usmani mundur kembali ke Semenanjung Balkan dan menguasai daerah ini selama kurang lebih empat abad. Baru pada abad ke-19, daerah ini berhasil melepaskan diri dari kekuasaan Islam. Akan tetapi kota konstantinopel masih tetap dikuasai dinasti Umayyah dan berubah menjadi Istambul.
PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN
Sesungguhnya Eropa banyak berhutang budi pada Islam karena banyak sekali peradaban Islam yang mempengaruhi Eropa, seperti dari spanyol, perang salib dan sisilia. Spanyol sendiri merupakan tempat yang paling utam bagi Eropa dalam menyerap ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam, baik dalam bentuk politik, sosial, ekonomi, kebudayaan dan pendidikan. Beberpa perkembangan Islam antara lain sebagai berikut.
1. Bidang politik
Terjadi balance of power karena di bagian barat terjadi permusuhan antara Bani Umayyah II di Andalusia dengan kekaisaran Karoling di Perancis, sedangkan di bagian timur terjadi perseteruan antara bani Abbasyah dengan kekaisaran Byzantium timur di semenanjung Balkan. Bani Abbasyah juga bermusuhan dengan Bani Umayyah II dalam perebutan kekuasaan pada tahun 750 M. Kekaisaran Karoling bermusuhan dengan kekaisaran Byzanium timur dalam memperebutkan Italia. Oleh karena itu terjadilah persekutuan antara Bani Abbasyah dengan kekaisaran Karoling, sedangkan Bani Umayyah II bersekutu dengan Byzantium Timur. Persekutuan baru berakhir setelah terjadi perang salib (1096-1291).

2. Bidang Sosial Ekonomi
Islam telah menguasai Andalusia pada tahun 711 M dan Konstantinopel pada tahun 1453 M. Keadaan ini mempunyai pengaruh besar terhadap pertumbuhan Eropa. Islam berarti telah menguasai daerah timur tengah yang ketika itu menjadi jalur dagan dari Asia ke Eropa. Saat itu perdagangan ditentukan oleh negara- negara Islam. Hal ini menyebabkan mereka menemukan Asia dan Amerika.
3. Bidang Kebudayaan
Melalui bangsa Arab (Islam), Eropa dapat memahami ilmu pengetahuan kuno seperti dari Yunani dan Babilonia. Tokoh tokoh yang mempengaruhi ilmu pengetahuan dan kebudayaan saat itu antara lain sebagai berikut:
a. Al Farabi (780-863M)
Al Farabi mendapat gelar guru kedua (Aristoteles digelari guru pertama). Al Farabi mengarang buku, mengumpulkan dan menerjemahkan buku- buku karya aristoteles.
b. Ibnu Rusyd (1120-1198)
Ibnu Rusyd memiliki peran yang sangat besar sekali pengaruhnya di Eropa sehingga menimbulkan gerakan Averoisme (di Eropa Ibnu Rusyd dipanggil Averoes) yang menuntut kebebasan berfikir. Berawal dari Averoisme inilah lahir roformasi pada abad ke-16 M dan rasionalisme pada abad ke-17 M di Eropa. Buku-buku karangan Ibnu Rusyd kini hanya ada salinannya dalam bahasa latin dan banyak dijumpai di perpustakaan- perpustakaan Eropa dan Amerika. Karya beliau dikenal dengan Bidayatul Mujtahid dan Tahafutut Tahaful.
c. Ibnu Sina (980-1060 M)
Di Eropa, Ibnu Sina dikenal dengan nama Avicena. Beliau adalah seorang dokter di kota Hamazan Persia, penulis buku-buku kedokteran dan peneliti berbagai penyakit. Beliau juga seorang filsuf yang terkenal dengan idenya mengenai paham serba wujud atau wahdatul wujud. Ibnu Sina juga merupakan ahli fisika dan ilmu jiwa. Karyanya yang terkenal dan penting dalam dunia kedokteran yaitu Al Qanun fi At Tibb yang menjadi suatu rujukan ilmu kedokteran.
4. Bidang Pendidikan
Banyak pemuda Eropa yang belajar di universitas-unniversitas Islam di Spanyol seprti Cordoba, Sevilla, Malaca, Granada dan Salamanca. Selama belajar di universitas-universitas tersebut, mereka aktif menterjemahkan buku-buku karya ilmuwan muslim. Pusat penerjemahan itu adalah Toledo. Setelah mereka pulang ke negerinya, mereka mendirikan seklah dan universitas yang sama.
Universitas yang pertama kali berada di Eropa ialah Universitas Paris yang didirikan pada tahun 1213 M dan pada akhir zaman pertengahan di Eropa baru berdiri 18 universitas. Pada universitas tersebut diajarkan ilmu-ilmu yang mereka peroleh dari universitas Islam seperti ilmu kedokteran, ilmu pasti dan ilmu filsafat.
Banyak gambaran berkembangnya Eropa pada saat berada dalam kekuasaan Islam, baik dalam bidang ilmu pengetahuan, tekhnologi, kebudayaan, ekonomi maupun politik. Hal-hal tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Seorang sarjana Eropa, petrus Alfonsi (1062 M) belajar ilmu kedokteran
pada salah satu fakultas kedokteran di Spanyol dan ketika kembali ke
negerinya Inggris ia diangkat menjadi dokter pribadi oleh Raja Henry I
(1120 M). Selain menjadi dokter, ia bekerja sama dengan Walcher
menyusun mata pelajaran ilmu falak berdasarkan pengetahuan sarjan dan
ilmuwan muslim yang didapatnya dari spanyol. Demikin juga dengan
Adelard of Bath (1079-1192 M) yang pernah belajar pula di Toledo dan
setelah ia kembali ke Inggris, ia pun menjadi seorang sarjan yang
termasyhur di negaranya.
2.  Cordoba mempunyai perpustakaan yang berisi 400.000 buku dalam
 berbagai cabang ilmu pengetahuan.
3. Seorang pendeta kristen Roma dari Inggris bernama Roger Bacon (1214-
1292 M) mempelajari bahasa Arab di Paris (1240-1268 M). Melalui
kemampuan bahasa Arab dan bahasa latin yang dimilikinya, ia dapat
membaca nasakah asli dan menterjemahkannya ke dalam berbagai ilmu
pengetahuan, terutama ilmu pasti. Buku-buku asli dan terjemahan tersebut
dibawanya ke Universitas Oxford Inggris. Sayangnya, penerjemahan
tersebut di akui sebagai karyanya tanpa menyebut pengarang aslinya.
Diantara bukuyang diterjemahkan antara lain adalah Al Manzir karya Ali
Al Hasan Ibnu Haitam (965-1038 M). Dalam buku itu terdapat teori
tentang mikroskop dan mesiu yang banyak dikatakan sebagai hasil karya
Roger Bacon.
4. Seorang sarjana berkebangsaan Perancis bernama Gerbert d’Aurignac
(940-1003 M) dan pengikutnya, Gerard de Cremona (1114-1187 M) yang
lahir di Cremona, Lombardea, Italia Utara, pernah tinggal di Toledo,
Spanyol. Dengan bantuan sarjana muslim disana , ia berhasil
menerjemahkan lebih kurang 92 buah buku ilmiah Islam ke dalam bahasa
latin. Di antara karya tersebut adalah Al Amar karya Abu Bakar
Muhammad ibnu Zakaria Ar Razi (866-926 M) dan sebuah buku
kedokteran karangan Qodim Az Zahrawi serta buku Abu Muhammad Al
baitar berisi tentang tumbuhan. Sarjana-sarjana muslim tersebut
mengajarkan penduduk non muslim tanpa membeda-bedakan agama yang
mereka anut.
5. Apabila kerajaan-kerajaan non muslim mengalahkan kerajaan-kerajaan
Islam, maka yang terjadi adalah pembumihangusan kebudayaan Islam dan
pembantaian kaum muslim. Akan tetapi, apabila kerajaan-kerajaan Islam
yang menguasai kerajaan non muslim, maka penduduk negeri tersebut
diperlakukan dengan baik. Agama dan kebudayaan merekapun tidak
terganggu
6. Banyak sarjana-sarjana muslim yang berjasa karena telah meneliti dan
mengembangkan ilmu pengetahuan, bahkan karya mereka diterjemahkan
ke dalam bahasa Eropa meskipun ironisnya diakui sebagai karya mereka
sendiri.

D. PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA
            Masuknya Islam di Indonesia Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 atau ke-8 yang bertepatan dengan abad ke-1 atau ke-2 H. Rute atau jalur yang dilewati adalah jalur utara dan selatan. Daerah yang mula-mula menerima masuknya agama Islam adalah pantai barat Pulau Sumatera. Penyebaran Islam di Indonesia yang berjalan secara damai tanpa menimbulkan kekerasan merupakan cermin hakikat ajaran Islam yang menjadi rahmatan lil alamin. 
Perkembangan Islam di Indonesia berlangsung di beberapa tempat, yaitu Sumatera, Jawa, Sulawesi, Kalimantan, Maliku, Irian Jaya, dan Nusa Tenggara. 
1.Perkembangan Islam di Sumatera
Pada pertengahan abad ke-13, di Sumatera telah berdiri kerajaan Islam Samudera Pasai yang merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia. Kerajaan ini terletak di pesisir timur laut Aceh yang sekarang merupakan wilayah Kabupaten Lhouksumawe. Samudera Pasai adalah sebuah kerajaan maritime. Samudera pasai telah mengadakan hubungan dengan Sultan Delhi di India pada pelayaran kerajaan Samudra Pasai merupakan pusat studi agama Islam dan tempat berkumpulnya para ulama dari berbagai negara Islam. 
2.Perkembangan Islam di Jawa
 Perkembangan di Jawa tidak bisa dipisahkan dari peranan wali, jumlah wali yang terkenal sampai sekarang adalah sembilan, yang dalam bahasa dikenal dengan sebutan WALI SONGO. Para wali yang termasuk dalam wali songo adalah sebagai berikut :
a). MAULANA MALIK IBRAHIM
Maulana malik ibrahim juga dikenal dengan panggilan Maulana Maghribi atau syekh Magribi, karena berasal dari wilayah Maghribi, Afrika Utara. Kedatangannya dianggap sebagai permulaan masuknya Islam di Jawa.
Maulana Malik Ibrahim menerapkan metode dakwah yang tepat untuk menarik simpati masyarakat terhadap Islam.
b). SUNAN AMPEL
Pada awal penyiaran Islam di pulau Jawa, Sunan Ampel menginginkan masyarakat menganut keyakinan Islam yang murni. Ia tidak setuju dengan kebiasaan masyarakat Jawa, seperti kenduri, selamatan dan sesaji. Hal itu terlihat darpersetujuannya ketika Sunan Kalijaga, dalam ocehannya menarik umat Hindhu dan Budha mengusulkan agar adat istiadat Jawa itulah yang diberi warna Islam.
c). SUNAN BONANG
Dalam menyebarkan agama Islam, ia selalu menyesuaikan diri dengan kebudayaan masyarakat yang sangat menggemari wayang serta musik gamelan. Sunan Bonang memusatkan kegiatan dakwahnya di Tuban. Dalam aktifitasnnya ia mengganti nama dewa dengan nama-nama malaikat.
d). SUNAN GIRI
Sunan Giri memulai aktifitas dakwahnya didaerah Giri dan sekitarnya dengan mendirikan pesantren yang santrinya kebanyakan berasal dari golongan masyarakat ekonomi lemah. Sunan Giri terkenal sebagai pendidik yang berjiwa demokratis.
e). SUNAN DRAJAT
Sunan Drajat juga tidak ketinggalan untuk menciptakan tembang jawa yang sampai saat ini masih digemari masyarakat, yaitu tembang pangkur. Hal yang paling menonjol dalam dakwah sunan drajat ialah perhatiannya yang serius pada masalah-masalah sosial, ia selalu menekan bahwa memberi pertolongan kepada masyarakat umum.

f). SUNAN KALIJAGA
Ketika para wali memutuskan untuk menggunakan pendekatan kultural termasuk pemanfaatan wayang dan gamelan sebagai media dakwah, orang yang paling berjasa dalam hal ini adalah Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga mengarang aneka cerita wayang bernafaskan Islam terutama mengenai etika.
g). SUNAN KUDUS
Sunan Kudus mengajarkan agama Islam didaerah Kudus dan sekitarnya, ia mempunyai keahlian khusus dalam ilmu fiqih, urul fiqih, tauhid, hadits, tafsir dan logika. Oleh karena itu ia mendapat julukan waliyyul ‘ilmi. Sunan Kudus juga melaksanakan dakwah dengan pendekatan kultural.
h). SUNAN MURIA
Sunan Muria memusatkan kegiatan dakwahnya di Gunung Muria yang terletak 18 km sebelah utara kota Kudus. Cara yang ditempuhnya dalam menyiarkan agama islam adalah dengan mengadakan kursus-kursus bagi kaum pedagang, para nelayan, dan rakyat biasa.
i). SUNAN GUNUNG JATI
Sunan gunung Jati lahir di Mekkah pada tahun 1448. ia mengembangkan ajaran islam di cirebon, majalengka, kuningan, kawali, sunda kelapa dan banten sebagai dasar bagi perkembanganislam di Banten.
3.Perkembangan Islam di Sulawesi
Masuknya islam di Sulawesi tidak terlepas dari peranan Sunan Giri di Gresik. Hal itu karena Sunan Giri menyelenggarakan pesantren yang banyak didatangi oleh santri dari luar Jawa, seperti ternate dan hiu. Pada abad ke-16 di sulsel telah berdiri kerajaan hindhu gowa dan tallo. Penduduknya banyak yang memeluk agama islam karena hubungannya dengan kesultanan Ternate.

4.Perkembangan Islam di Kalimantan
Pada abad ke-16, Islam mulai memasuki kerajaan Sukadana. Dibagian selatan Kalimantan berdiri kerajaan Islam Banjar pada sekitar tahun 1526. Pangeran Suriansyah merupakan tokoh yang amat penting dalam sejarah Islam di Kalimantan. Dalam usaha mengembangkan islam, Syekh muhamad Arsyad Al-Banjari mendirikan pondok pesantren untuk menampung santri yang datang dari berbagai pelosok Kalimantan. Pada masa berikutnya muncul seorang pahlawan Kalimatan yang sangat berjasa dalam mengembangkan Islam. Ia adalah SULTAN AMIRUDIN KHALIFATUL MUKMININ, yang lebih dikenal nama Pangeran Antasari. 
5.Perkembangan Islam di Maluku dan Irian Jaya
Penyebaran islam di Maluku tidak lepas dari jasa para santri Sunan Drajat yang berasal dari Ternate dan Hitu. Di Maluku ada 4 kerajaan bersaudara yang berasal dari keturunan yang sama yaitu Ternate, Tidore, Bacan dan Jailolo. Raja Tidore masuk islam dan mengganti nama menjadi Sultan Jamalludin. Demikian juga raja Jailolo, ia masuk Islam dan mengganti nama menjadi Sultan Hassanudin. Peran kesultanan Ternate dalam penyebaran islam baru dimulai pada masa Sultan Zaenal Abidin. Ia juga berhasil mengambangkan islam ke Maluku dan Irian Jaya bahkan sampai ke Filipina.

E. SEBAB-SEBAB KEMUNDURAN UMAT ISLAM

1. Lemahnya Akidah dan Iman
Ada pertanyaan kenapa lemahnya akidah dan keimanan bagi umat Islam, karena kita dari dahulu senantiasa mengabaikan ajaran agama Islam, mengabaikan ilmu-ilmu Islam dan mengutamakan ilmu-ilmu yang lain dan ilmu agama Islam kita jadikan urutan-urutan sekian saja, yang penting kita makmur secara dunia agama kita singkirkan dari kehidupan.
Kita sesungguhnya kalau sadar adalah termasuk yang kufur nikmat. Dahulu kita sebelum merdeka merengek teriak-teriak dan mengadu kepada Allah setiap malam kita berdoa sambil duduk, berdiri dan berbaring. Tetapi setelah merdeka kemudian kita singkirkan hukum-hukum Islam, syariat-syariat Islam dan ajaran Islam dari kehidupan kita. Inilah yang mengakibatkan umat Islam mundur dari hari ke hari hingga hari ini.
2. Tidak Adanya Ukhuwah Islamiyah
Kita terpecah belah oleh aliran kepercayaan, aliran-aliran dalam Islam, organisasi-organisasi dan dipecah oleh partai-partai hingga sampai hari ini umat Islam menjadi berkeping-keping sehingga kita tidak punya kualitas apa-apa.
Rasulullah SAW mensinyalir yang artinya “hampir tiba masanya dimana bangsa-bangsa lain itu akan mengeroyok dan menyerbu umat Islam seperti makanan di atas meja hidangan”. Lalu sahabat merasa heran kemudian bertanya kepada Rasul “apakah jumlah kami waktu itu sedikit, sehingga kami dikeroyok dan diserbu sedemikian rupa seperti makanan yang mau dihidangkan ? “. Kemudian Nabi SAW. Menjawab: “Tidak! Bahkan jumlah kamu ketika itu banyak dan mayoritas tetapi jumlah kamu tidak memiliki kualitas dan terpecah satu dengan yang lain. Akhirnya kondisi semacam ini hanya banyak tetapi tidak mempunyai kualitas seperti buih yang ada dilautan”.
Ternyata penyebab utama kata Rasul adalah “Di dalam dada umat Islam itu tertancap penyakit wahn, sahabat bertanya apa penyakit wahn itu ya Rasul?, kemudian di jawabnya dengan “cinta dunia dan takut mati”.
Kalau hal ini masih ada pada diri umat Islam maka sampai pada hari kiamat pun kita tidak akan meraih yang namanya khairul ummah. Namun meskipun umat Islam belum bisa bangkit dan belum bisa menjadi teladan-teladan, tetapi bersyukur kita justru orang-orang non muslim terus meningkatkan kajian-kajian dan mengkaji ajaran Islam dan setelah itu mereka berbondong-bondong masuk agama Islam. Mudah-mudahan lewat para mu’allaf ini mereka bisa memberikan motivasi kepada umat Islam untuk menuju kejayaan Islam dan menjadi khoirul ummah, amin ya Robbal alamin.

E. Manfaat Mempelajari  Sejarah Perkembangan Islam
Beberapa manfaat dari sejarah perkembangan Islam abad pertengahan
diantaranya:
1.Jiwa dan semangat persatuan serta kesatuan yang dibina oleh tiga
kerajaan besar dapat membangun kerajaan pada zamannya.
2.Kerja keras dan pantang menyerah yang dilakukan oleh rakyat dan
pemimpin pada masa pertengahan telah membuahkan hasil yang gemilang.
3.Kreativitas dan ketekunan yang dimiliki para ilmuwan pada masa pertengahan telah     melahirkan berbagai ilmu pengetahuan dan perkembangan kebudayaan.

F. Daftar Pustaka
Ø  Karen Amstrong : Sejarah Tuhan
Ø  Indah Mulya, Edisi No. 516 Th. VI - 15 Maret 2009
Ø   Ahmad Al-Usairy : Sejarah Islam, 2003, AKBAR MEDIA, Jakarta Timur
Ø  Ibnu Katsir : Bidayah Wa Nihayah