Anugerah Terindah

RSS

Minggu, 22 Mei 2011

Adab Shalat Jum’at

Adab Shalat Jum’at

Abu Hurairah meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda : “Allah telah memalingkan orang-orang sebelum kita untuk menjadikan hari jum’at sebagai hari raya mereka, oleh karna itu, hari raya orang yahudi adalah hari sabtu, dan hari raya orang nasrani adalah hari ahad, kemudian Allah memberikan bimbingan kepada kita untuk menjadika hari jum’at sebagai hari raya, sehingga Allah menjadikan hari raya berurutan, yaitu hari jum’at, sabtu dan ahad. Dan di hari kiamat mereka pun akan mengikuti kita seperti urutan tersebut, walaupun disunia kitaadalah penghuni terakhir, namun di hari kiamat nanti kita adalah  urutan terdepan yang akan diputuskan perkaranya sebelum seluruh makhluk”. [HR. Muslim].
Al-Hafidz Ibnu Katsir berkata :”Hari ini di namakan jum’at, karna artinya turunan dari kata jam’u yang berarti perkumpulan, karena umat Islam berkumpul pada hari itu setiap pecan dib alai-balai pertemuan yang laus. Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah berkata: Hari Jum’at adalah hari ibadah. Hari ini dibandingkan dengan hari lainnya dalam sepekan., laksana bulan Ramadhan dibanding dengan bulan-bulan lainnya. Waktu mustajab pada hari Jum’at pada malam lailatul qadr di bulan Ramadhan.[Zadul Ma’ad: 1/398].
Setiap hari juma’at pula seluruh kaum muslimin yang laki-laki menunaikan ibadah shalat jum’at. Sebagaimana yang diperintahkan Allah SWT dalam QS. Al-Juma’ah. Sebagaimana perintah lainnya.
Bebrapa adab shalat jum’at haruslah diperhatikan, untuk menambah keberkahan shaklat yang dilakukan. Sehingga ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan shalat jum’at sebagai berikut :
1.      IKHLAS
Ikhlas dalam melaksanakan shalat jum’at, melaikan hanya ikut-ikutan. Hal ini tampak dari sikap sebagai jama’ah yang dapat kita lihat pada saat datang dan berada di masjid, yakni terkesan asal-asalan dan tidak sungguh-sungguh dalam melaksanakan adab shalat jum’at.
2.      MANDI
Tidak mandi dan tidak mengoles wewangiaan untuk datang kemasjid, bahkan ada yang baru mematikan rokoknya pada saat akan masuk kedalam masjid. Pada bau rokok yang keluar akan mengganggu kekhusukan shalat jama’ah lain. Imam An Nawawi dalam kitab syarah Shahih Muslim ketika menjelaskan hadis tentang larangan orang yang memakan bawang putih mendekati majid, beliau berkata:Para ulama berkata: “Termasuk dalam kategori bawang adalah segala sesuatu yang berbau tidak sedap. Ibnu Al Murabith mangatakan, “Termasuk juga orang yang mulutnya berbau busuk” (Lihat penjelasan hadis no.870 pada kitab tersebut).
3.      MENGENAKAN PAKAIAN KHUSUS
Nabi SAW pernah bersabda : “Alangkah baiknya kalau seorang diantara kamu membeli pakaian khusus untuk hari jum’at selain pakaian kerjanya.” [Abu Dawud dan Imam Malik]
“Pakailah pakaian yang berwarna putih , karna ia merupakan sebaik-baaik pakaian.”[Imam Ahmad]
4.      TIDAK BERLEHA-LEHA KE MASJID
Bahkan tidak masuk ke masjid kecuali imam naik mimbar. Jika berada di masjid ia sangat gelisah dan ingin cepat-cepat keluar, seperti burung di dalam sangkar. Ia lebih suka dating terkhir dan keluar masjid lebih cepat.
Rasulullah saw menjelaskan betapa besarnya pahala oranag datang lebih awal untuk shalat jum’at, seraya berkata :”Apabila hari jum’at, maka pada setiap pintu-pintu masjid terdapat para malaikat yang mencatat orang yang masuk, secara berurutan. Lalu apabila khatib telah naik ke mimbar, merekapun menutup catatnnya dan masuk ke masjid turut menyimak nasihat (khutbah). Berdo’a dan mendahulukan kaki kanan pada saat masuk masjid dan mendahulukan kaki kiri untuk keluar masjid.


5.      SHALAT SUNAT SEBELUM DUDUK
Jangan langsung duduk pada saat di dalam masjid. Bahkan duduk di barisan paling belakang dan mencari tempat bersandar, sekalipun barisan shaf yang didepan masih belum terisi (kesalahan fatal).
6.      MENGISI SHAF YANG RENGGANG
 Ketika seseorang masuk masjid langsung mengisi shaf yang masih kosong atau renggang (berlaku juga untuk shalat wajib berjama’ah lainya), dengan mendirikan shalat dua raka’at terlebih dahulu.
7.      TIDAK MELAKUKAN PERBUATAN SIA-SIA
RasulullaH SAW perah bersabda: “Apabila anda berkata pada teman anda pada hari jum’at, ‘diamlah!’, pada saat khatib berkhutbah maka sungguh anda telah berbuat sia-sia”.
Dan beliau bersabda : “Barang siapa yang menyentuh (memainkan) batu kerikil, maka ia telah berbuat sia-sia.” Demikian pula mengedarkan kotak amal saat khatib berkhutbah. Seharusnya kotak amal tersebut cukup diletakkan di puntu-pintu masjid, kemudian para jam’ah di himbau untuk memsukkan amalnya pada saat masuk atau keluar masjid.
Tidur pada saat di dalam masjid dan tidak berusaha menghilangkan kantuk (dengan berwudu atau pindah tempat).
Membaca pengumuman atau laporan sesaat sebelum imam baik mimbar. Sebaiknya itu diempel di pepan pengumuman masjid, sedangkan pengumuman yang sangat penting bias dismpaikan seusai sholat jum’at.
Semoga bermanfaat…
Wallau a’lam bishowab………!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar