Kecerdasan Intelektual (Intelligence Quotient)
Intelligence Quotient adalah potensial seseorang untuk mempelajari sesuatu dengan menggunakan alat-alat berfikir. Digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan seperti menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berfikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa dan belajar. Kecerdasan ini erat kaitannya dengan kemampuan Kognitif (penalaran) yang dimiliki oleh individu. Untuk mengetahui IQ tersebut, terhadap seseorang harus dilakukan tes Inteligensi dan dari hasil test tersebut bisa terlihat gambaran “tingkatan intelgensi” orang tersebut yang hasilnya disebut dengan IQ (Intelligence Quotient) .
Kecerdasan Ini terletak di Otak bagian Cortex (kulit otak). Kecerdasan ini adalah sebuah kecerdasan yang memberikan seseorang kemampuan untuk berhitung, beranalogi, berimajinasi dan memiliki daya kreasi serta inovasi (pembaharuan) atau lebih tepatnya diungkapkan oleh para pakar psikologi dengan “What I Think” (apa yang saya pikirkan).
Sayyed Hossein Nasr menyebut akal sebagai proyeksi atau cermin dari hati (qalb), tempat keyakinan dan kepercayaan manusia. Akal bukan hanya instrument untuk mengetahui, melainkan juga sebagai wadah bagi "penyatuan" Tuhan dan manusia.
Ibnu Sina dan Alkindi maupun hierarki ilmu dari Al-Farabi dalam Teori Akal Aktif-nya menjelaskan bahwa dalam diri manusia, akal bersifat potent yang kemudian mewujud dalam bentuk jiwa (spirit).
Menurut Rhenis Meister Echart ; "Di dalam jiwa seseorang terdapat sesuatu yang tidak diciptakan dan tidak mungkin dibentuk (oleh manusia). Sesuatu itu adalah intellect.
Struktur Kecerdasan
Kecerdasan dapat dibagi dua yaitu kecerdasan umum biasa disebut sebagai faktor maupun kecerdasan spesifik. Akan tetapi pada dasarnya kecerdasan dapat dipilah-pilah. Berikut ini pembagian spesifikasi kecerdasan menurut L.L. Thurstone:
• Pemahaman dan kemampuan verbal
• Angka dan hitungan
• Kemampuan visual
• Daya ingat
• Penalaran
• Kecepatan perseptual
Skala Wechsler yang umum dipergunakan untuk mendapatkan taraf kecerdasan membagi kecerdasan menjadi dua kelompok besar yaitu kemampuan kecerdasan verbal (VIQ) dan kemampuan kecerdasan tampilan (PIQ).
• Pemahaman dan kemampuan verbal
• Angka dan hitungan
• Kemampuan visual
• Daya ingat
• Penalaran
• Kecepatan perseptual
Skala Wechsler yang umum dipergunakan untuk mendapatkan taraf kecerdasan membagi kecerdasan menjadi dua kelompok besar yaitu kemampuan kecerdasan verbal (VIQ) dan kemampuan kecerdasan tampilan (PIQ).
Faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kecerdasan, yaitu:
• Biologis
• Lingkungan
• Budaya
• Bahasa
• Masalah etika
Pengukuran Taraf Kecerdasan
• Biologis
• Lingkungan
• Budaya
• Bahasa
• Masalah etika
Pengukuran Taraf Kecerdasan
Salah satu uji kecerdasan yang diterima luas ialah berdasarkan pada uji psikometrik atau IQ. Pengukuran kecerdasan dilakukan dengan menggunakan tes tertulis atau tes tampilan (performance test) atau saat ini berkembang pengukuran dengan alat bantu komputer. Alat uji kecerdasan yang biasa di pergunakan adalah :
• Stanford-Binnet intelligence scale
•Wechsler Scales yang terbagi menjadi beberapa turunan alat uji seperti :
- WB (untuk dewasa)
- WAIS (untuk dewasa versi lebih baru)
- WISC (untuk anak usia sekolah)
- WPPSI (untuk anak pra sekolah)
• IST
• TIKI (alat uji kecerdasan khas Indonesia)
• FRT
• PM-60, PM Advance
• Intelligence Quotient
• Stanford-Binnet intelligence scale
•Wechsler Scales yang terbagi menjadi beberapa turunan alat uji seperti :
- WB (untuk dewasa)
- WAIS (untuk dewasa versi lebih baru)
- WISC (untuk anak usia sekolah)
- WPPSI (untuk anak pra sekolah)
• IST
• TIKI (alat uji kecerdasan khas Indonesia)
• FRT
• PM-60, PM Advance
• Intelligence Quotient
Tidak ada komentar:
Posting Komentar